Superblok Prestisius di Koridor Gatot Subroto
A
A
A
JAKARTA - Koridor Jalan Gatot Subroto, Jakarta, kini menjelma menjadi kawasan prestisius Segitiga Emas Ibu Kota. Sempat kalah pamor dengan kawasan Sudirman-Thamrin, kini kawasan koridor Gatot Subroto disesaki properti supermewah, baik properti hunian, komersial, maupun perkantoran.
Salah satu pengembang besar yang menggarap kawasan ini yakni PT Buana Pacifik International (BPI). Pengembang ini membangun Gayanti City yang terdiri dari satu tower untuk perkantoran (Gayanti City Premium Office Tower) dan dua apartemen, yakni Gayanti City Residence Premium Apartment dan Ayala Tower Smart Modern Apartment. Tower pertama, Gayanti City Residence Premium Apartement sudah dijual sejak dua tahun lalu.
BPI menggelar tutup atap atau topping off tower pertama hunian superpremium tersebut pekan lalu. BPI juga melakukan reposition brand menjadi Gayanti City at CBD Gatot Subroto, Jakarta.
Direktur PT Buana Pacifik International Dedi Djajasastra mengatakan, reposition brand ini adalah untuk memperjelas bahwa lokasi Gayanti City benar-benar berada di jantung Central Business District (CBD) Gatot Subroto. Kawasan ini disebut-sebut sebagai salah satu Golden Triangle (Segitiga Emas) Jakarta.
"Lokasi memang menjadi salah satu keunggulan Gayanti City. Seperti properti di area CBD di Singapura, Shanghai, Hong Kong, Tokyo, London, sampai New York, semuanya punya keunggulan karena berada di kegiatan komersial yang dipenuhi gedung pencakar langit," ujar Dedi dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Sabtu (3/6/2017).
Gayanti City at CBD Gatot Subroto, Jakarta, dikembangkan di lahan seluas 1,3 hektare, di mana 40% lahannya dialokasikan untuk ruang terbuka hijau. Hal ini untuk memberikan keseimbangan yang baik bagi penghuni apartemen dan profesional di gedung kantor yang semuanya berada dalam satu area atau kawasan.
BPI juga sudah memulai penjualan Ayala Tower dengan desain apartemen yang smart and modern untuk profesional yang dinamis. Di Ayala Tower, ditawarkan unit 1 bedroom seluas 47 m2 dengan kisaran harga Rp2 miliar. Serah terima unitunit apartemen di Gayanti Residence ditargetkan dilakukan pada Desember 2018.
BPI telah menunjuk Rosewood Living sebagai interior design and build untuk membuat show unit Ayala Tower. BPI juga telah memilih Adhi Persada Gedung sebagai kontraktor utama pembangunan Gayanti City Residence.
Vice President Director PT BPI Muhamad Saugi menambahkan, penjualan unit di Gayanti City Residence sudah mencapai 70% dari total 174 unit. “Untuk serah terima unit kepada pembeli, rencananya dilakukan pada pertengahan Desember 2018,” ungkapnya.
Unit hunian di Gayanti City Residence menawarkan konseploft yang dapat dimanfaatkan untuk ruang santai ataupun kantor kecil. "Hal ini membuat konsep working and living yang efisien bagi penghuni," kata Saugi.
Saat ini kisaran harga jual Gayanti Residence sendiri berada di angka Rp45 juta per m2. Padahal, saat pertama kali dipasarkan pada 2015, harganya berada di kisaran Rp35 juta per m2.
“Kami memiliki keyakinan, dengan progres pembangunan yang terus berlangsung, ditambah lokasi yang strategis di kawasan CBD Gatot Subroto, akan membuat harga unit di proyek ini terus naik sehingga menjadi investasi yang menguntungkan bagi pembeli maupun investor,” sebutnya.
Head of Research & Consultancy PT Savills Consultants Indonesia Anton Sitorus mengatakan, koridor Gatot Subroto kini mulai berkembang pesat. Sebab, di kawasan ini masih banyak lahan yang bisa dikembangkan. "Harganya juga lebih murah dibandingkan koridor Sudirman-Thamrin sehingga akan menguntungkan," ujarnya.
Salah satu pengembang besar yang menggarap kawasan ini yakni PT Buana Pacifik International (BPI). Pengembang ini membangun Gayanti City yang terdiri dari satu tower untuk perkantoran (Gayanti City Premium Office Tower) dan dua apartemen, yakni Gayanti City Residence Premium Apartment dan Ayala Tower Smart Modern Apartment. Tower pertama, Gayanti City Residence Premium Apartement sudah dijual sejak dua tahun lalu.
BPI menggelar tutup atap atau topping off tower pertama hunian superpremium tersebut pekan lalu. BPI juga melakukan reposition brand menjadi Gayanti City at CBD Gatot Subroto, Jakarta.
Direktur PT Buana Pacifik International Dedi Djajasastra mengatakan, reposition brand ini adalah untuk memperjelas bahwa lokasi Gayanti City benar-benar berada di jantung Central Business District (CBD) Gatot Subroto. Kawasan ini disebut-sebut sebagai salah satu Golden Triangle (Segitiga Emas) Jakarta.
"Lokasi memang menjadi salah satu keunggulan Gayanti City. Seperti properti di area CBD di Singapura, Shanghai, Hong Kong, Tokyo, London, sampai New York, semuanya punya keunggulan karena berada di kegiatan komersial yang dipenuhi gedung pencakar langit," ujar Dedi dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Sabtu (3/6/2017).
Gayanti City at CBD Gatot Subroto, Jakarta, dikembangkan di lahan seluas 1,3 hektare, di mana 40% lahannya dialokasikan untuk ruang terbuka hijau. Hal ini untuk memberikan keseimbangan yang baik bagi penghuni apartemen dan profesional di gedung kantor yang semuanya berada dalam satu area atau kawasan.
BPI juga sudah memulai penjualan Ayala Tower dengan desain apartemen yang smart and modern untuk profesional yang dinamis. Di Ayala Tower, ditawarkan unit 1 bedroom seluas 47 m2 dengan kisaran harga Rp2 miliar. Serah terima unitunit apartemen di Gayanti Residence ditargetkan dilakukan pada Desember 2018.
BPI telah menunjuk Rosewood Living sebagai interior design and build untuk membuat show unit Ayala Tower. BPI juga telah memilih Adhi Persada Gedung sebagai kontraktor utama pembangunan Gayanti City Residence.
Vice President Director PT BPI Muhamad Saugi menambahkan, penjualan unit di Gayanti City Residence sudah mencapai 70% dari total 174 unit. “Untuk serah terima unit kepada pembeli, rencananya dilakukan pada pertengahan Desember 2018,” ungkapnya.
Unit hunian di Gayanti City Residence menawarkan konseploft yang dapat dimanfaatkan untuk ruang santai ataupun kantor kecil. "Hal ini membuat konsep working and living yang efisien bagi penghuni," kata Saugi.
Saat ini kisaran harga jual Gayanti Residence sendiri berada di angka Rp45 juta per m2. Padahal, saat pertama kali dipasarkan pada 2015, harganya berada di kisaran Rp35 juta per m2.
“Kami memiliki keyakinan, dengan progres pembangunan yang terus berlangsung, ditambah lokasi yang strategis di kawasan CBD Gatot Subroto, akan membuat harga unit di proyek ini terus naik sehingga menjadi investasi yang menguntungkan bagi pembeli maupun investor,” sebutnya.
Head of Research & Consultancy PT Savills Consultants Indonesia Anton Sitorus mengatakan, koridor Gatot Subroto kini mulai berkembang pesat. Sebab, di kawasan ini masih banyak lahan yang bisa dikembangkan. "Harganya juga lebih murah dibandingkan koridor Sudirman-Thamrin sehingga akan menguntungkan," ujarnya.
(ven)