Bulan Ramadan, Harga Garam di Probolinggo Naik 5 Kali Lipat
A
A
A
PROBOLINGGO - Petani garam di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mendapat berkah tersendiri di bulan Ramadan. Saat ini harga garam dijual Rp2.500 per kilogramnya atau naik 5 kali lipat dari harga sebelumnya. Kini mereka berharap harga tersebut tetap stabil hingga 5 bulan kedepan agar petani di kabupaten ini sedikit mendapatkan kemakmuran.
MNC Media pun sempat menyaksikan kesibukan petani garam di kawasan Kali Buntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, ketika memanen garamnya di ladang ladang garam di pesisir pantai. Selain di Kali Buntu, petani garam lainya seperti di Paiton, Pajarakan, Gending juga melakukan aktivitas yang sama karena pada bulan ini adalah momen terbaik untuk bertani garam.
Dengan kenaikan harga garam 5 kali lipat dari harga sebelumnya, petani garam harus memanen dini garamnya agar cepat mendapatkan keuntungan. Biasanya dalam sekali panen membutuhkan waktu 7-8 hari kini di persingkat menjadi 5-6 hari.
Suparyono, ketua kelompok tani garam Kali Buntu mengatakan, “Untuk saat ini hargnya bagus mencapai Rp2.500 per kilogram, semoga harganya tetap”.
Dalam sekali panen, mereka biasanya mendapatkan 3-4 ton garam dan dalam sebulan bisa memanen 3 hingga 4 kali. Dengan harga per kilogramnya Rp2.500 maka setiap kali panen, mereka mendapatkan keuntungan kotor Rp7,5 juta hingga Rp10 juta. Bila sebulan bisa mencapai 4 kali maka mereka bisa mendapatkan penghasilan kotor kurang lebih Rp40 juta.
“Naiknya harga garam ini merupakan puncaknya dan terbaik di tahun ini. Soalnya dulu-dulu, harga tidak pernah sebaik ini. Paling banter hanya Rp1.000 per kilogram, itu tahun 2010 lalu,” ujar Suparyono, Senin (5/6/2017).
Di duga naiknya harga garam ini karena kebutuhan banyak sedangkan ketersediaan garam sedikit, karena banyak petani garam di wilayah ini yang beralih profesi.
MNC Media pun sempat menyaksikan kesibukan petani garam di kawasan Kali Buntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, ketika memanen garamnya di ladang ladang garam di pesisir pantai. Selain di Kali Buntu, petani garam lainya seperti di Paiton, Pajarakan, Gending juga melakukan aktivitas yang sama karena pada bulan ini adalah momen terbaik untuk bertani garam.
Dengan kenaikan harga garam 5 kali lipat dari harga sebelumnya, petani garam harus memanen dini garamnya agar cepat mendapatkan keuntungan. Biasanya dalam sekali panen membutuhkan waktu 7-8 hari kini di persingkat menjadi 5-6 hari.
Suparyono, ketua kelompok tani garam Kali Buntu mengatakan, “Untuk saat ini hargnya bagus mencapai Rp2.500 per kilogram, semoga harganya tetap”.
Dalam sekali panen, mereka biasanya mendapatkan 3-4 ton garam dan dalam sebulan bisa memanen 3 hingga 4 kali. Dengan harga per kilogramnya Rp2.500 maka setiap kali panen, mereka mendapatkan keuntungan kotor Rp7,5 juta hingga Rp10 juta. Bila sebulan bisa mencapai 4 kali maka mereka bisa mendapatkan penghasilan kotor kurang lebih Rp40 juta.
“Naiknya harga garam ini merupakan puncaknya dan terbaik di tahun ini. Soalnya dulu-dulu, harga tidak pernah sebaik ini. Paling banter hanya Rp1.000 per kilogram, itu tahun 2010 lalu,” ujar Suparyono, Senin (5/6/2017).
Di duga naiknya harga garam ini karena kebutuhan banyak sedangkan ketersediaan garam sedikit, karena banyak petani garam di wilayah ini yang beralih profesi.
(ven)