USD Menguat Atas Yen, Rupiah Dibuka Melemah Tipis
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi pembukaan perdagangan hari ini melemah tipis seiring mulai menguatnya USD, terutama terhadap yen.
Posisi rupiah pagi ini menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, dibuka mendatar di level Rp13.285/USD dari posisi kemarin di level Rp13.287/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah melemah ke level Rp13.286.000/USD dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp13.278/USD. Dan pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.287/USD dengan pergerakan harian rupiah hari ini ada di kisaran Rp13.278-Rp13.290/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance di awal perdagangan, rupiah mengawali hari ini pada level Rp13.285/USD atau melemah dibanding penutupan kemarin di level Rp13.277/USD dengan kisaran harian Rp13.283-Rp13.285/USD.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/6/2017), USD menguat setelah menjauh dari level terendah dalam 18 hari terhadap yen berkat penguatan dari imbal hasil AS. Sementara, dolar Australia stabil menjelang keputusan kebijakan oleh bank sentral negara di kemudian hari.
Mata uang AS terhadap yen sedikit berubah pada level 110.425 setelah tergelincir semalam ke level 110.250, atau terendah sejak 18 Mei. USD berada di bawah tekanan karena laporan pekerjaan non-pertanian AS yang lebih lemah dari perkiraan mendorong investor untuk mengurangi harapan kenaikan suku bunga di masa depan oleh Federal Reserve.
Hasil Treasury AS turun tajam dalam menanggapi data ketenagakerjaan namun menarik sedikit lebih tinggi pada Senin untuk memberi USD beberapa ruang bernapas. Namun, dengan imbal hasil Treasury 10 tahun benchmark tidak jauh dari level terendah dalam tujuh bulan pada Jumat, pemulihan USD terbatas.
"USD/yen melihat support yang cukup besar di level 110.00, namun kisarannya juga telah menyempit karena faktor-faktor seperti itu," kata Shin Kadota, ahli strategi senior di Barclays di Tokyo.
Euro terhadap USD stabil di level 1,1255 setelah tergelincir sekitar 0,3% hari sebelumnya untuk menarik diri dari kenaikan tujuh bulan pada penurunan USD yang lebih luas. Kemajuan mata uang bersama juga terhenti karena kondisi saat ini sedang menunggu dan melihat situasi menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis.
Dolar Australia terhadap USD sedikit berubah pada level 0,7487. Aussie sempat merosot ke level terendah dalam tiga pekan di level 0.7322 pada awal pekan lalu karena data China yang lemah dan harga komoditas yang lebih rendah sebelum rebound terhadap greenback yang lesu.
Poundsterling terhadap USD berada di level 1,2097 setelah semalam naik ke level tertinggi dalam 10 hari di posisi 1,2940 setelah sebuah jajak pendapat memberi Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris memimpin yang nyaman menjelang pemilihan parlemen hari Kamis.
Posisi rupiah pagi ini menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, dibuka mendatar di level Rp13.285/USD dari posisi kemarin di level Rp13.287/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah melemah ke level Rp13.286.000/USD dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp13.278/USD. Dan pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.287/USD dengan pergerakan harian rupiah hari ini ada di kisaran Rp13.278-Rp13.290/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance di awal perdagangan, rupiah mengawali hari ini pada level Rp13.285/USD atau melemah dibanding penutupan kemarin di level Rp13.277/USD dengan kisaran harian Rp13.283-Rp13.285/USD.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/6/2017), USD menguat setelah menjauh dari level terendah dalam 18 hari terhadap yen berkat penguatan dari imbal hasil AS. Sementara, dolar Australia stabil menjelang keputusan kebijakan oleh bank sentral negara di kemudian hari.
Mata uang AS terhadap yen sedikit berubah pada level 110.425 setelah tergelincir semalam ke level 110.250, atau terendah sejak 18 Mei. USD berada di bawah tekanan karena laporan pekerjaan non-pertanian AS yang lebih lemah dari perkiraan mendorong investor untuk mengurangi harapan kenaikan suku bunga di masa depan oleh Federal Reserve.
Hasil Treasury AS turun tajam dalam menanggapi data ketenagakerjaan namun menarik sedikit lebih tinggi pada Senin untuk memberi USD beberapa ruang bernapas. Namun, dengan imbal hasil Treasury 10 tahun benchmark tidak jauh dari level terendah dalam tujuh bulan pada Jumat, pemulihan USD terbatas.
"USD/yen melihat support yang cukup besar di level 110.00, namun kisarannya juga telah menyempit karena faktor-faktor seperti itu," kata Shin Kadota, ahli strategi senior di Barclays di Tokyo.
Euro terhadap USD stabil di level 1,1255 setelah tergelincir sekitar 0,3% hari sebelumnya untuk menarik diri dari kenaikan tujuh bulan pada penurunan USD yang lebih luas. Kemajuan mata uang bersama juga terhenti karena kondisi saat ini sedang menunggu dan melihat situasi menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis.
Dolar Australia terhadap USD sedikit berubah pada level 0,7487. Aussie sempat merosot ke level terendah dalam tiga pekan di level 0.7322 pada awal pekan lalu karena data China yang lemah dan harga komoditas yang lebih rendah sebelum rebound terhadap greenback yang lesu.
Poundsterling terhadap USD berada di level 1,2097 setelah semalam naik ke level tertinggi dalam 10 hari di posisi 1,2940 setelah sebuah jajak pendapat memberi Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris memimpin yang nyaman menjelang pemilihan parlemen hari Kamis.
(izz)