Industri Keramik Tagih Penurunan Harga Gas

Kamis, 08 Juni 2017 - 21:09 WIB
Industri Keramik Tagih...
Industri Keramik Tagih Penurunan Harga Gas
A A A
JAKARTA - Industri keramik menagih realisasi janji penurunan harga gas industri untuk keramik. Pasalnya, gas merupakan komponen biaya terbesar dari proses produksi keramik. Wakil Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan, industri keramik sampai saat ini masih menunggu komitmen dari pemerintah untuk menurunkan harga gas.

"Kami sebagai industri keramik sampai hari ini belum memperoleh realisasi apa yang sudah dijanjikan pemerintah. Kami dari Asaki berjuang terus, selalu menyampaikan ke pemerintah bagaimana realisasi dari penurunan harga gas ini," ujarnya, Kamis (8/6/2017).

Lebih lanjut dia menerangkan, gas menyerap biaya energi sebanyak 42% dari total produksi industri keramik. "Kita bisa bayangkan betapa vitalnya harga gas ini. Tentu kami tidak bisa berbuat banyak, tapi kami terus mengingatkan kepada pemerintah bagaimana realiasi janji pemerintah untuk menjual harga gas dibawah USD7," ungkapnya.

Edy menambahkan, di satu sisi pemerintah meminta industri dalam negeri memanfaatkan ASEAN Economic Community. Menurut dia, hal tersebut akan sulit jika tidak didukung dari infrastruktur harga gas. Harga gas di Indonesia mencapai USD9 per million metric british thermal unit (MMBTU). Sementara dibandingkan dengan Malaysia hanya USD3,5-4 per mmbtu.

"Ini yang membuat Indonesia sebagai negara dengan harga gas termahal di dunia. Bagaimana bisa meningkatkan ekspor ke mereka kalau secara harga beli gas mahal," tuturnya.

CEO PT Arwana Citramulia Tbk Tandean Rustandy mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih dalam proses menunggu penurunan dari harga gas. "Industri keramik masuk salah satu yang harga gasnya diturunkan. Tapi Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM masih mencermati," ungkapnya.

Berdasarkan keputusan Presiden, terdapat tujuh industri yang akan menikmati harga gas murah sesuai dengan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III. Tujuh industri tersebut yakni pupuk, petrokimia, baja, kaca, keramik, sarung tangan karet, dan olefin. Namun sampai saat ini penurunan harga gas baru dirasakan tiga industri, yakni pupuk, petrokimia, dan baja.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1645 seconds (0.1#10.140)