Pasar Properti Masih Naik Turun, Pengembang Beri Keringanan DP
A
A
A
JAKARTA - Marketing and Sales General Manager PT Synthesis Karya Pratama Imron Rosyadi mengungkapkan pasar properti sejak 2015 sampai sekarang belum signifikan berbalik arah menguat atau rebound. Trennya cenderung masih naik-turun.
Imron menyatakan berdasarkan perkiraan analis, sektor properti baru menanjak pada 2018-2019. Periode itu dinilai sudah seharusnya bisa rebound dengan stimulus pemerintah.
Melihat pasar properti yang masih naik turun, Imron menjelaskan, perusahaan mengambil inisiatif dengan program bayar booking fee langsung akad kredit hunian. Menurutnya ini merupakan kebutuhan mendasar tetapi masyarakat masih banyak yang selalu menunda untuk memillkl hunian.
"Penyebabnya ialah jumlah besaran uang muka atau down payment (DP)," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Dia menyampaikan, permohonan kredit hunian saat ini terbilang dipermudah tapi tetap terasa memberatkan ketika DP yang harus dibayar cukup tinggi. Dalam memilih hunian, selain melihat Iokasi, lingkungan dan fasilitas yang istimewa, pembeli pun harus cerdas, visioner, dan melihat sisi di mana hunian adalah aset properti yang memiliki ketahanan terhadap inflasi dan passive income saat disewakan.
"Saat ini, masyarakat mencari dan menginginkan hunian berkualitas dengan fasilitas lengkap, Iokasi strategis, dan harga terjangkau di tengah kota Jakarta," pungkasnya.
Imron menyatakan berdasarkan perkiraan analis, sektor properti baru menanjak pada 2018-2019. Periode itu dinilai sudah seharusnya bisa rebound dengan stimulus pemerintah.
Melihat pasar properti yang masih naik turun, Imron menjelaskan, perusahaan mengambil inisiatif dengan program bayar booking fee langsung akad kredit hunian. Menurutnya ini merupakan kebutuhan mendasar tetapi masyarakat masih banyak yang selalu menunda untuk memillkl hunian.
"Penyebabnya ialah jumlah besaran uang muka atau down payment (DP)," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Dia menyampaikan, permohonan kredit hunian saat ini terbilang dipermudah tapi tetap terasa memberatkan ketika DP yang harus dibayar cukup tinggi. Dalam memilih hunian, selain melihat Iokasi, lingkungan dan fasilitas yang istimewa, pembeli pun harus cerdas, visioner, dan melihat sisi di mana hunian adalah aset properti yang memiliki ketahanan terhadap inflasi dan passive income saat disewakan.
"Saat ini, masyarakat mencari dan menginginkan hunian berkualitas dengan fasilitas lengkap, Iokasi strategis, dan harga terjangkau di tengah kota Jakarta," pungkasnya.
(ven)