Bulog Sumsel-Babel Sediakan 60 Ton Daging
A
A
A
PALEMBANG - Perum Bulog menyediakan daging sapi dan kerbau dengan harga lebih terjangkau. Keduanya dijual dengan harga Rp80.000 per kg. Kepala Perum Bulog Divre Sumatra Selatan dan Bangka Belitung, Baktiar AS mengatakan daging kerbau dan sapi dijual dalam operasi stabilitas harga pangan yang sudah diluncurkan awal Ramadan lalu.
Stok kedua daging mencapai 60 ton di gudang Bulog. "Kami jual daging terus dalam operasi pasar ketahanan pangan, dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga daging di pasar. Per kilogram daging kerbau dan sapi dijual Rp80.000," ujarnya, Kamis (8/6/2017).
Selain menggelar pasar murah sebagai bagian dari operasi stabilitas harga pangan, Bulog juga menjual bahan pangan dengan sistem mobile. Berdasarkan jadwalnya, masih sekitar 20 lokasi penyelenggaraan stabilitas harga pangan dengan menggunakan mobil.
"Posko utamanya di depan halaman kantor. Setiap hari, kami menjual daging kerbau dan sapi. Selebihnya dimoblisasi pada pasar-pasar atau pusat keramaian masyarakat lainnya," terangnya.
Dalam pembelian, Bulog memang tidak menggunakan sistem kartu atau karcis khusus sekaligus proses pembatasan pembelian. Namun, petugas akan melakukan pengawasan terhadap pembelian atau para pembeli yang membeli dalam jumlah tidak normal. "Tidak ada pembatasan namun tetap diawasi," katanya.
Berdasarkan akumulasi komoditas yang sudah didistribusikan, jumlah daging sapi yang sudah didistribusikan di Sumsel dan Babel 1 ton lebih dan daging kerbau sebanyak 70 kg. Dari jumlah itu, nilai daging yang sudah didistribusikan mencapai Rp136.614.000 untuk daging sapi dan Rp5.156.000 untuk daging kerbau.
"Jumlah daging sapi yang sudah didistribusikan cukup tinggi dibandingkan daerah lain. Jika distribusi daging sapi di Sumsel-Babel, diurutan kedua setelah Jawa Barat," sambungnya.
Selain daging, Bulog juga menyediakan bahan pangan lainnya sebagai bentuk stabilitas harga pangan, yakni beras, gula, bawang putih, bawang merah, telur dan minyak. Saat ini, Bulog memiliki stok pangan seperti beras mencapai 50.000 ton, gula mencapai 3.800 ton, bawang putih 15 ton, dan bawang merah sebanyak 1 ton.
"Untuk bawang memang berasal dari luar Sumatra Selatanl, namun gula dan beras masih diupayakan dari daerah Sumatra Selatan," pungkasnya.
Salah satu pembeli daging sapi, Ramiati mengungkapkan daging yang dijual di Bulog merupakan daging beku. Daging-daging tersebut sama seperti yang dijual di pasar retail modern, termasuk harganya.
"Berbedanya, jika pasar Bulog sudah bisa didatangi pagi hari, sementara di mal baru mencapai siang dan kembali didinginkan di lemari es," katanya seraya mengungkapkan kehadiran daging murah Bulog cukup membantunya.
Stok kedua daging mencapai 60 ton di gudang Bulog. "Kami jual daging terus dalam operasi pasar ketahanan pangan, dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga daging di pasar. Per kilogram daging kerbau dan sapi dijual Rp80.000," ujarnya, Kamis (8/6/2017).
Selain menggelar pasar murah sebagai bagian dari operasi stabilitas harga pangan, Bulog juga menjual bahan pangan dengan sistem mobile. Berdasarkan jadwalnya, masih sekitar 20 lokasi penyelenggaraan stabilitas harga pangan dengan menggunakan mobil.
"Posko utamanya di depan halaman kantor. Setiap hari, kami menjual daging kerbau dan sapi. Selebihnya dimoblisasi pada pasar-pasar atau pusat keramaian masyarakat lainnya," terangnya.
Dalam pembelian, Bulog memang tidak menggunakan sistem kartu atau karcis khusus sekaligus proses pembatasan pembelian. Namun, petugas akan melakukan pengawasan terhadap pembelian atau para pembeli yang membeli dalam jumlah tidak normal. "Tidak ada pembatasan namun tetap diawasi," katanya.
Berdasarkan akumulasi komoditas yang sudah didistribusikan, jumlah daging sapi yang sudah didistribusikan di Sumsel dan Babel 1 ton lebih dan daging kerbau sebanyak 70 kg. Dari jumlah itu, nilai daging yang sudah didistribusikan mencapai Rp136.614.000 untuk daging sapi dan Rp5.156.000 untuk daging kerbau.
"Jumlah daging sapi yang sudah didistribusikan cukup tinggi dibandingkan daerah lain. Jika distribusi daging sapi di Sumsel-Babel, diurutan kedua setelah Jawa Barat," sambungnya.
Selain daging, Bulog juga menyediakan bahan pangan lainnya sebagai bentuk stabilitas harga pangan, yakni beras, gula, bawang putih, bawang merah, telur dan minyak. Saat ini, Bulog memiliki stok pangan seperti beras mencapai 50.000 ton, gula mencapai 3.800 ton, bawang putih 15 ton, dan bawang merah sebanyak 1 ton.
"Untuk bawang memang berasal dari luar Sumatra Selatanl, namun gula dan beras masih diupayakan dari daerah Sumatra Selatan," pungkasnya.
Salah satu pembeli daging sapi, Ramiati mengungkapkan daging yang dijual di Bulog merupakan daging beku. Daging-daging tersebut sama seperti yang dijual di pasar retail modern, termasuk harganya.
"Berbedanya, jika pasar Bulog sudah bisa didatangi pagi hari, sementara di mal baru mencapai siang dan kembali didinginkan di lemari es," katanya seraya mengungkapkan kehadiran daging murah Bulog cukup membantunya.
(ven)