Wimboh Akan Kedepankan Teknologi untuk Transparansi OJK
Jum'at, 09 Juni 2017 - 15:46 WIB

Wimboh Akan Kedepankan Teknologi untuk Transparansi OJK
A
A
A
JAKARTA - Komisi XI DPR telah merampungkan proses seleksi uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semalam. Melalui voting suara yang dilakukan Komisi XI, Wimboh Santoso keluar sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK terpilih periode 2017-2022.
Wimboh mengungkapkan, dirinya berterima kasih kepada Panitia Seleksi (Pansel) serta Komisi XI DPR yang telah melakukan proses seleksi secara kredibel. Dia berharap, nantinya akan ada proses transisi dan peralihan yang smooth antara Dewan Komisioner OJK yang baru dan lama.
"Kami sangat mengharapkan adanya transisi kerja sama antara Dewan Komisioner OJK yang lama dan baru, tentunya untuk memberikan proses peralihan yang smooth," katanya di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Dia berjanji, kedepan akan mengoptimalkan penggunaan teknologi baik di produk jasa keuangan maupun di program edukasi yang dilakukan OJK. Dengan demikian, proses edukasi tidak akan dilakukan secara tradisional seperti sebelumnya.
"Sehingga teknologi akan kita manfaatkan, kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan di daerah. Dengan teknologi, kita yakin bisa (berkembang). Ini salah satunya," imbuh dia.
Komisaris Utama Bank Mandiri ini melanjutkan, teknologi juga akan dimanfaatkan untuk tugas OJK melakukan pengawasan. Sebab, dengan jumlah industri jasa keuangan yang begitu banyak di Tanah Air, tidak mungkin melakukan pengawasan dengan cara konvensional.
"Jadi informasi bisa kita terima tanpa harus mengirim orang dulu. Kalau mengirim orang sebanyak-banyaknya bisa, tapi lama. Jadi pada saat kita datang ke bank, pengawasan sudah targeted, sudah sederhana, jadi tidak memerlukan banyak orang," tuturnya.
Tak hanya itu, teknologi juga akan diterapkan di lingkungan internal OJK. Dengan demikian, kinerja OJK akan dapat terlaksana dengan lebih cepat, transparan, dan terukur.
"Misal e-procurement. Jadi bisa cepat dan transparan. Jadi teknologi akan kita terapkan di segala bidang," tandas Wimboh.
Wimboh mengungkapkan, dirinya berterima kasih kepada Panitia Seleksi (Pansel) serta Komisi XI DPR yang telah melakukan proses seleksi secara kredibel. Dia berharap, nantinya akan ada proses transisi dan peralihan yang smooth antara Dewan Komisioner OJK yang baru dan lama.
"Kami sangat mengharapkan adanya transisi kerja sama antara Dewan Komisioner OJK yang lama dan baru, tentunya untuk memberikan proses peralihan yang smooth," katanya di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Dia berjanji, kedepan akan mengoptimalkan penggunaan teknologi baik di produk jasa keuangan maupun di program edukasi yang dilakukan OJK. Dengan demikian, proses edukasi tidak akan dilakukan secara tradisional seperti sebelumnya.
"Sehingga teknologi akan kita manfaatkan, kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan di daerah. Dengan teknologi, kita yakin bisa (berkembang). Ini salah satunya," imbuh dia.
Komisaris Utama Bank Mandiri ini melanjutkan, teknologi juga akan dimanfaatkan untuk tugas OJK melakukan pengawasan. Sebab, dengan jumlah industri jasa keuangan yang begitu banyak di Tanah Air, tidak mungkin melakukan pengawasan dengan cara konvensional.
"Jadi informasi bisa kita terima tanpa harus mengirim orang dulu. Kalau mengirim orang sebanyak-banyaknya bisa, tapi lama. Jadi pada saat kita datang ke bank, pengawasan sudah targeted, sudah sederhana, jadi tidak memerlukan banyak orang," tuturnya.
Tak hanya itu, teknologi juga akan diterapkan di lingkungan internal OJK. Dengan demikian, kinerja OJK akan dapat terlaksana dengan lebih cepat, transparan, dan terukur.
"Misal e-procurement. Jadi bisa cepat dan transparan. Jadi teknologi akan kita terapkan di segala bidang," tandas Wimboh.
(ven)