Bank Mayora Revisi Target Pertumbuhan Kredit
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mayora merevisi target pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2017, dari sebelumnya 23% menjadi 15%. Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengatakan, revisi target tersebut disebabkan kondisi ekonomi dan situasi pasar saat ini.
"Harusnya memang kami naik 23% tapi karena kondisi pasar, makanya pertumbuhan kredit diturunkan jadi hanya naik 15%. Atau naik sekitar Rp600 miliar-Rp700 miliar dari posisi Desember 2016 menjadi Rp4 triliun di akhir tahun 2017," ujar dia saat buka puasa bersama di Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Bukan hanya merubah target kredit, Bank Mayora juga merevisi target Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga akhir tahun 2017 menjadi Rp4,9 triliun dengan kontribusi Giro sebesar Rp826 miliar, tabungan sebesar Rp656 miliar, dan deposito sebesar Rp3,46 triliun.
"Di akhir tahun 2017, komposisi DPK diprediksi untuk CASA sebesar 29%, dan deposito sebesar 71%," ungkap dia. Adapun, hingga kuartal I DPK perseroan sebesar Rp4,1 triliun dengan kontribusi tabungan sebesar Rp497 miliar, giro sebesar Rp564 miliar dan deposito sebesar Rp3,08 triliun.
Sementara penyaluran kredit kuartal I 2017 sebesar Rp3,36 triliun atau turun tipis dari Desember 2016 sebesar Rp3,38 triliun. Irfan menyebut, untuk penyaluran kredit, mengalami sedikit penurunan disebabkan Bank lebih berhati-hati dan selektif dalam menyalurkan kredit.
Namun kualitas kredit mengalami perbaikan dengan menurunnya non performing loan (NPL) nett sebesar 1,96% dibandingkan kuartal pertama tahun 2016 sebesar 2,76%. Hingga akhir tahun, perseroan mengincar NPL di angka 2,5%.
"Harusnya memang kami naik 23% tapi karena kondisi pasar, makanya pertumbuhan kredit diturunkan jadi hanya naik 15%. Atau naik sekitar Rp600 miliar-Rp700 miliar dari posisi Desember 2016 menjadi Rp4 triliun di akhir tahun 2017," ujar dia saat buka puasa bersama di Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Bukan hanya merubah target kredit, Bank Mayora juga merevisi target Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga akhir tahun 2017 menjadi Rp4,9 triliun dengan kontribusi Giro sebesar Rp826 miliar, tabungan sebesar Rp656 miliar, dan deposito sebesar Rp3,46 triliun.
"Di akhir tahun 2017, komposisi DPK diprediksi untuk CASA sebesar 29%, dan deposito sebesar 71%," ungkap dia. Adapun, hingga kuartal I DPK perseroan sebesar Rp4,1 triliun dengan kontribusi tabungan sebesar Rp497 miliar, giro sebesar Rp564 miliar dan deposito sebesar Rp3,08 triliun.
Sementara penyaluran kredit kuartal I 2017 sebesar Rp3,36 triliun atau turun tipis dari Desember 2016 sebesar Rp3,38 triliun. Irfan menyebut, untuk penyaluran kredit, mengalami sedikit penurunan disebabkan Bank lebih berhati-hati dan selektif dalam menyalurkan kredit.
Namun kualitas kredit mengalami perbaikan dengan menurunnya non performing loan (NPL) nett sebesar 1,96% dibandingkan kuartal pertama tahun 2016 sebesar 2,76%. Hingga akhir tahun, perseroan mengincar NPL di angka 2,5%.
(ven)