HT Sarankan Pemkab Tasikmalaya Ekspor Beras Langsung
A
A
A
JAKARTA - Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menyarankan agar ekspor beras di Tasikmalaya dilakukan langsung ke negara tujuan tidak melalui banyak perantara. Jika melalui banyak perantara hasil yang didapat petani sangat berkurang, termasuk dalam memproteksi diri terhadap kelancaran ekspor itu sendiri.
"Saya mendengar jika hasil pertanian Kabupaten Tasikmalaya dari padi dan beras itu sudah sangat besar. Bahkan, surplusnya bisa mencapai 300.000 ton per tahun. Itu hasil yang sangat luar biasa," ujar HT di Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (14/6/2017)
"Namun tentunya hasil ini harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat dengan lebih baik. Saya pun tentu siap untuk bisa memfasilitasi banyak pengusaha dan kenalan saya di luar negeri yang bisa membantu dalam upaya ekspor sekalipun," lanjutnya.
Persoalan masih belum maksimalnya upaya memasarkan produk dan hasil pertanian di Kabupaten Tasikmalaya diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Pemkab Mohammad Zen. Dia menyampaikan kesulitannya dalam mengekspor beras organik ke luar negeri.
Seperti tahun ini ekspor ke Jerman tersendat begitupun ekspor ke Amerika Serikat (AS). Padahal, petani saat ini memiliki 8.500 hektare lahan sawah organik sejak digalakan pembentukan lahan sawah organik pada 2003 silam.
"Sejak tahun 2008 kami telah mengekspor beras ke Eropa, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan lainnya, bahkan ke Singapura dan Malaysia. Namun memang sering kali tersendat-sendat. Padahal pasokan petani sudah siap untuk secara kontinyu melakukan ekspor beras organik tersebut," katanya.
"Saya berharap memang kepada para pengusaha agar memfasilitasi dengan lebih mudah, memproteksi jalur ekspor tersebut, mencari celah ekspor ke negara lainnya, dan lain sebagainya," pungkas Zen.
"Saya mendengar jika hasil pertanian Kabupaten Tasikmalaya dari padi dan beras itu sudah sangat besar. Bahkan, surplusnya bisa mencapai 300.000 ton per tahun. Itu hasil yang sangat luar biasa," ujar HT di Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (14/6/2017)
"Namun tentunya hasil ini harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat dengan lebih baik. Saya pun tentu siap untuk bisa memfasilitasi banyak pengusaha dan kenalan saya di luar negeri yang bisa membantu dalam upaya ekspor sekalipun," lanjutnya.
Persoalan masih belum maksimalnya upaya memasarkan produk dan hasil pertanian di Kabupaten Tasikmalaya diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Pemkab Mohammad Zen. Dia menyampaikan kesulitannya dalam mengekspor beras organik ke luar negeri.
Seperti tahun ini ekspor ke Jerman tersendat begitupun ekspor ke Amerika Serikat (AS). Padahal, petani saat ini memiliki 8.500 hektare lahan sawah organik sejak digalakan pembentukan lahan sawah organik pada 2003 silam.
"Sejak tahun 2008 kami telah mengekspor beras ke Eropa, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan lainnya, bahkan ke Singapura dan Malaysia. Namun memang sering kali tersendat-sendat. Padahal pasokan petani sudah siap untuk secara kontinyu melakukan ekspor beras organik tersebut," katanya.
"Saya berharap memang kepada para pengusaha agar memfasilitasi dengan lebih mudah, memproteksi jalur ekspor tersebut, mencari celah ekspor ke negara lainnya, dan lain sebagainya," pungkas Zen.
(dmd)