Stok Daging Sapi Menipis, Bulog Lakukan Penjajakan ke Dua Negara
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) mengungkapkan saat ini stok daging sapi yang dimiliki sudah mulai menipis. Hingga hari ini, Jumat (16/6/2017), stok yang ada hanya sekitar 32 ton.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menuturkan, pihaknya saat ini memang belum memutuskan untuk mengimpor daging sapi. Namun, pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan Spanyol dan Brazil mengenai hal tersebut.
"Stok daging sapi kami hari ini tinggal 32 ton. Tentu sudah sangat mepet, apa mau impor daging sapi atau beli lokal? Sementara belum (rencana impor), masih penjajakan," katanya di Gedung Bulog, Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Menurutnya, penjajakan dengan kedua negara tersebut adalah untuk mengetahui harga dan kualitas daging sapi yang mereka tawarkan. Sebab saat ini, Bulog mengimpor daging sapi dari Australia.
"Untuk melihat apa daging sapi ada yang lebih bagus dan lebih murah dibanding Australia. Karena selain Australia, ada Spanyol dan Brazil. Kami akan lihat biayanya," tandasnya.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menuturkan, pihaknya saat ini memang belum memutuskan untuk mengimpor daging sapi. Namun, pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan Spanyol dan Brazil mengenai hal tersebut.
"Stok daging sapi kami hari ini tinggal 32 ton. Tentu sudah sangat mepet, apa mau impor daging sapi atau beli lokal? Sementara belum (rencana impor), masih penjajakan," katanya di Gedung Bulog, Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Menurutnya, penjajakan dengan kedua negara tersebut adalah untuk mengetahui harga dan kualitas daging sapi yang mereka tawarkan. Sebab saat ini, Bulog mengimpor daging sapi dari Australia.
"Untuk melihat apa daging sapi ada yang lebih bagus dan lebih murah dibanding Australia. Karena selain Australia, ada Spanyol dan Brazil. Kami akan lihat biayanya," tandasnya.
(ven)