Fokus Pelonggaran Moneter, Jepang Tak Akan Naikkan Suku Bunga

AOMORI - Deputi Gubernur Bank of Japan Kikuo Iwata pada hari ini menolak perlunya menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, menekankan bahwa ekonomi masih memerlukan dukungan dari pelonggaran moneter yang kuat dengan inflasi yang jauh dari target 2%.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017), ekspektasi inflasi rendah berarti suku bunga riil jangka pendeknya, yang dihitung dengan mengurangi ekspektasi inflasi dari suku bunga nominal, tetap lebih tinggi dari pada di Amerika Serikat.

Karena itu, BoJ harus mempertahankan program stimulusnya yang besar, bahkan jika tingkat suku bunga global jangka panjang naik karena ekspektasi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih kuat dan kenaikan suku bunga yang stabil oleh Federal Reserve AS

"Jepang masih jauh dari pencapaian target inflasi BOJ dan membutuhkan dukungan dari pelonggaran moneter," kata Iwata dalam sebuah pidato kepada para pemimpin bisnis di Aomori, utara Jepang.

"Sama sekali tidak perlu menaikkan suku bunga dan mengurangi tingkat pelonggaran moneter, yang tidak sebesar itu dibandingkan dengan AS," imbuhnya.

Iwata juga menolak pandangan bahwa BOJ harus meninggalkan target inflasi 2% dengan mengatakan bahwa tujuannya sangat penting dalam meningkatkan ekspektasi inflasi dan memastikan tingkat suku bunga riil tetap rendah untuk mencegah guncangan yang merugikan ekonomi.

"Banyak ekonomi utama, termasuk Jepang, menetapkan target inflasi mereka sekitar 2% karena pandangan umum penting untuk memperkirakan inflasi sebesar 2% dan mengamankan ruang yang cukup untuk mengurangi suku bunga riil," tutur dia.