Menko Luhut: Persiapan Mudik Tahun Ini Bercermin dari Tragedi Brexit
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, persiapan mudik tahun ini bercermin dari tragedi pada jalur keluar tol Brebes Timur (Brexit) tahun lalu yang sempat menelan korban jiwa dan menimbulkan kemacetan yang luar biasa. Terkait kesiapan tahun ini, dalam hal trasnportasi Lebaran, Luhut mengklaim sudah lebih baik dari sebelumnya.
Menurutnya semua lini, yang berkaitan dengan kegiatan mudik dan pelayanan sudah dibahas dan dicarikan solusi, agar tahun ini mudik bisa berjalan dengan baik. "Semua lini dari mulai kesehatan, komunikasi, semuanya sudah kita sentuh. Ini semua berangkat dari pengalaman tahun lalu. Jadi Brexit yang kita takutkan seperi tahun lalu, InsyaAllah tidak terjadi lagi, karena sudah ada jalan darurat," kata dia di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (22/6/2017)
Lebih lanjut Luhut menerangkan pemerintah juga telah menyiapkan tol darurat atau jalur darurat yang menghubungkan antara Brebes-Semarang. Namun jalur tersebut belum bisa digunakan malam hari lantaran masih terlalu berbahaya karena belum rampung seratus persen.
"Jadi dari segi angkutan cukup bagus, ada kapal roro juga berpengaruh. Pesawat terbang saya kira juga bagus, ada 523 yang semuanya melayani mudik dan juga lapangan terbang utama yang beroperasi 24 jam, dan mengurangi traffic," paparnya.
Dari Kementerian PUPR, sambungnya juga sudah melakukan pekerjaan secara maksimal, misalnya dengan mengaspal jalan yang harus bisa diaspal, kalaupun belum bisa diaspal, jalan tersebut diperkeras sehingga digunakan menjadi jalan darurat. Selain itu untuk kereta api juga ada kereta tambahan.
Begitupun dengan kualitas bus yang mengangkut mudik sudah disiapkan kelayakannya. Tak hanya itu, dari segi pengamanan jalan pun, pihak kepolisian sudah saling berkoordinasi yakni Polda Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sementara untuk kesehatan juga telah disiapkan helikopter untuk evakuasi, klinik di lapangan, hingga pasokan bahan bakar minyak (BBM) telah disiapkan Pertamina.
Pada bidang informasi dan telekomumikasi, Kemenkominfo juga sudah membuat aplikasi dimana bisa dilihat kondisi cuaca, hingga tempat rehat atau istirahat. "Jadi saya kira semuanya bagus, yang kita belum tahu paling kalau ada gempa bumi saja. Tapi kalau yang di dalam batas-batas kewenangan manusia kita berdoa supaya mudiknya tenang," pungkasnya.
Menurutnya semua lini, yang berkaitan dengan kegiatan mudik dan pelayanan sudah dibahas dan dicarikan solusi, agar tahun ini mudik bisa berjalan dengan baik. "Semua lini dari mulai kesehatan, komunikasi, semuanya sudah kita sentuh. Ini semua berangkat dari pengalaman tahun lalu. Jadi Brexit yang kita takutkan seperi tahun lalu, InsyaAllah tidak terjadi lagi, karena sudah ada jalan darurat," kata dia di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (22/6/2017)
Lebih lanjut Luhut menerangkan pemerintah juga telah menyiapkan tol darurat atau jalur darurat yang menghubungkan antara Brebes-Semarang. Namun jalur tersebut belum bisa digunakan malam hari lantaran masih terlalu berbahaya karena belum rampung seratus persen.
"Jadi dari segi angkutan cukup bagus, ada kapal roro juga berpengaruh. Pesawat terbang saya kira juga bagus, ada 523 yang semuanya melayani mudik dan juga lapangan terbang utama yang beroperasi 24 jam, dan mengurangi traffic," paparnya.
Dari Kementerian PUPR, sambungnya juga sudah melakukan pekerjaan secara maksimal, misalnya dengan mengaspal jalan yang harus bisa diaspal, kalaupun belum bisa diaspal, jalan tersebut diperkeras sehingga digunakan menjadi jalan darurat. Selain itu untuk kereta api juga ada kereta tambahan.
Begitupun dengan kualitas bus yang mengangkut mudik sudah disiapkan kelayakannya. Tak hanya itu, dari segi pengamanan jalan pun, pihak kepolisian sudah saling berkoordinasi yakni Polda Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sementara untuk kesehatan juga telah disiapkan helikopter untuk evakuasi, klinik di lapangan, hingga pasokan bahan bakar minyak (BBM) telah disiapkan Pertamina.
Pada bidang informasi dan telekomumikasi, Kemenkominfo juga sudah membuat aplikasi dimana bisa dilihat kondisi cuaca, hingga tempat rehat atau istirahat. "Jadi saya kira semuanya bagus, yang kita belum tahu paling kalau ada gempa bumi saja. Tapi kalau yang di dalam batas-batas kewenangan manusia kita berdoa supaya mudiknya tenang," pungkasnya.
(akr)