Analisis Mendag Enggar Soal Kejatuhan Bisnis 7-Eleven

Selasa, 04 Juli 2017 - 14:53 WIB
Analisis Mendag Enggar Soal Kejatuhan Bisnis 7-Eleven
Analisis Mendag Enggar Soal Kejatuhan Bisnis 7-Eleven
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menilai, tumbangnya bisnis waralaba 7-Eleven (Sevel) yang dikomandoi oleh PT Modern Sevel Indonesia murni karena faktor bisnis semata. Menurutnya Sevel dalam beberapa waktu belakangan terus merugi, sehingga berdampak terhadap kinerja secara keseluruhan.

Sevel sendiri telah resmi menutup seluruh gerainya yang ada di Indonesia per 30 Juni 2017. Manajemen memutuskan untuk menutup gerainya, setelah proses akuisisi yang akan dilakukan oleh PT Charoen Pokphand gagal.

"Jadi dalam satu kegiatan usaha, kalau dia terus menerus merugi maka pemegang saham atau direksi harus berani cut loss, berani ambil keputusan. Apakah ada kemungkinan diperbaiki dengan investasi berikutnya, pola dan sebagainya itu murni business judgement," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Banyak kalangan berpendapat bahwa tumbangnya 7-Eleven karena model bisnis yang diterapkan anak usaha PT Modern International Tbk tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia. Sevel sendiri menerapkan pola bisnis semi cafe dengan menyediakan bangku dan meja di setiap gerainya.

Namun, mantan Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) ini enggan berspekulasi mengenai hal tersebut. Sebab, setiap perusahaan memiliki cara tersendiri untuk mengembangkan usahanya.

"Saya tidak berani mengatakan seperti itu (bangkrut karena model bisnis tidak cocok di Indonesia). Karena ada yang berpendapat dengan modifikasi tertentu mereka masih bisa. Setiap manajemen, setiap usaha berbeda. Ada yang cukup dengan investasi sekian, maka dia bisa mengembangkan usaha. Kategorinya berbeda lah," imbuh dia.

Enggar sendiri yang memiliki latar belakang pengusaha pun mengaku pernah mengalami nasib yang sama dengan 7-Eleven. Dia terpaksa mengambil jalan menutup usahanya karena terus menerus merugi. "Pengalaman saya sebagai pengusaha saya pernah menutup usaha tapi tidak sebesar itu. Jadi tidak timbul gejolak," tandasnya.

(Baca Juga: Seluruh Gerai 7-Eleven Ditutup Akhir Bulan Ini
Seperti diberitakan sebelumnya, MDRN memutuskan untuk menutup seluruh gerai 7-Eleven yang ada di Indonesia. Hal ini seiring dengan telah berhentinya kegiatan operasional PT Modern Sevel Indonesia, yang merupakan manajemen dari gerai Sevel yang ada di Tanah Air.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7338 seconds (0.1#10.140)