Inginkan Keadilan bagi Produk Sawit RI, Jokowi Minta Bantuan Spanyol
A
A
A
HAMBURG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sela-sela menghadiri Leader’s Retreat KTT G20 di Hamburg Messe, menekankan pentingnya keadilan bagi produk kelapa sawit Indonesia. Jokowi diterangkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan concern terhadap kampanye negatif yang terus dilakukan oleh Eropa saat menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy Brey.
Menlu menambahkan Presiden Jokowi juga meminta bantuan Spanyol untuk memberikan treatment yang fair kepada produk kelapa sawit asal Tanah Air. Menurutnya ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu, terutama fokus pada masalah kerja sama dalam konteks industri strategis.
“Ini karena Indonesia dan Spanyol sudah memiliki kerja sama untuk industri strategis sejak dari tahun 1976, dan kemudian meningkat pada hal-hal yang mendapatkan keuntungan bagi Indonesia antara lain bahwa Bandung saat ini sudah ditetapkan menjadi pusat assembling untuk produk airbus defence and space untuk kawasan atau pasar Asia Pasifik,” kata Retno kepada wartawan di Hamburg, Jerman seperti dilansir laman resmi Setkab
Selain itu, lanjut dia untuk perdagangan dan investasi, Presiden mengharapkan kiranya Indonesia dan Uni Eropa dapat segera menyelesaikan negosiasi yang terkait dengan comprehensive economic partnership agreement dan meminta dukungan Spanyol agar negosiasi dapat dipercepat. “Terakhir, PM Spanyol menyampaikan dukungan Spanyol terhadap pencalonan Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB untuk 2019-2020,” pungkasnya.
Seperti diketahui Indonesia sendiri sudah menyampaikan keprihatinan terhadap Resolusi Sawit dan Deforestasi (Resolution on Palm Oil and Deforestation of Rainforest) yang disetujui oleh Parlemen Eropa pada April 2017, yang mendiskriminasi produk minyak sawit dengan produk minyak nabati lainnya.
Menlu menambahkan Presiden Jokowi juga meminta bantuan Spanyol untuk memberikan treatment yang fair kepada produk kelapa sawit asal Tanah Air. Menurutnya ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu, terutama fokus pada masalah kerja sama dalam konteks industri strategis.
“Ini karena Indonesia dan Spanyol sudah memiliki kerja sama untuk industri strategis sejak dari tahun 1976, dan kemudian meningkat pada hal-hal yang mendapatkan keuntungan bagi Indonesia antara lain bahwa Bandung saat ini sudah ditetapkan menjadi pusat assembling untuk produk airbus defence and space untuk kawasan atau pasar Asia Pasifik,” kata Retno kepada wartawan di Hamburg, Jerman seperti dilansir laman resmi Setkab
Selain itu, lanjut dia untuk perdagangan dan investasi, Presiden mengharapkan kiranya Indonesia dan Uni Eropa dapat segera menyelesaikan negosiasi yang terkait dengan comprehensive economic partnership agreement dan meminta dukungan Spanyol agar negosiasi dapat dipercepat. “Terakhir, PM Spanyol menyampaikan dukungan Spanyol terhadap pencalonan Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB untuk 2019-2020,” pungkasnya.
Seperti diketahui Indonesia sendiri sudah menyampaikan keprihatinan terhadap Resolusi Sawit dan Deforestasi (Resolution on Palm Oil and Deforestation of Rainforest) yang disetujui oleh Parlemen Eropa pada April 2017, yang mendiskriminasi produk minyak sawit dengan produk minyak nabati lainnya.
(akr)