Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,2%

Selasa, 11 Juli 2017 - 20:25 WIB
Sri Mulyani Optimistis...
Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,2%
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,2%. Angka tersebut merupakan angka perubahan dalam APBNP 2017 dari yang sebelumnya dalam APBN 2017 tercatat 5,1%.

Optimisme Sri Mulyani seolah ingin menjawab tantangan dari kalangan yang pesimis. Mereka menilai perubahan itu agak muskil karena pengeluaran untuk belanja pemerintah minim. Selain itu, realisasi belanja dan penerimaan pajak juga minim.

Namun di hadapan DPR, Sri Mulyani menjelaskan rasa optimismenya. "Pertama, pertumbuhan ekonomi kan enggak semua tergantung dari APBN. Justru kalau kita lihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), mayoritas kegiatan ada pada masyarakat, konsumsi hampir 59% dan ivestasi yang besarnya lebih 20%. Jadi kalau dua mesin ini berjalan baik, bisa dorong pertumbuhan ekonomi," terangnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/7/2017).

Mesin penggerak berikutnya, yakni yang menunjukkan positif dan reboundnya besar di kuartal I 2017 adalah dari segi ekspor Indonesia yang mencapai 8%. Dengan tiga mesin ini, pemerintah berharap momentum pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai positif di atas 5% pada kuartal IV 2016 bisa terjaga di kuartal I-IV tahun ini.

"Kemudian mesin pertumbuhan tadi adalah konsumsi, investasi, ekspor, dari pemerintah APBN-P ini menggambarkan keinginan untuk akselerasi belanja pemerintah untuk hal-hal yang prioritas dan produktif," imbuhnya.

Seperti dalam APBN yang saat ini, lanjutnya, akan menampung penambahan anggaran pengadaan tanah. Selain itu juga menampung dana persiapan Asian Games. Dan itu semua adalah investasi dalam bentuk belanja modal yang diharapkan bisa menambah kegiatan ekonomi masyarakat.

Kemudian untuk infrastruktur-infrastruktur, di beberapa kementerian dan lembaga (K/L) yang anggarannya dipotong, sebetulnya untuk belanja modalnya seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PU, dan Kementerian Pertanian justru anggarannya dipertahankan dan dinaikkan.

"Itu diharapkan bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi karena multiplier effectnya besar daripada bentuknya belanja barang dan pegawai. Itu yang kita lakukan sebagai strateginya,"pungkasnya
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5042 seconds (0.1#10.140)