Wall Street Flat di Tengah Ketidakpastian Agenda Ekonomi Trump
A
A
A
NEW YORK - Wall Street sedikit berubah pada akhir perdagangan kemarin waktu setempat, seiring suasana memanas politik di Amerika Serikat (AS) setelah email Donald Trump Jr memperlihatkan komunikasi dengan Rusia. Hal itu mendorong kekhawatiran investor yang menaruh harapan tentang prospek agenda ekonomi Donald Trump.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (12/7/2017) saham mengalami kejatuhan, ketika kabarnya pemerintahan Rusia menawarkan informasi rahasi kepada Trump tentang rivalnya yakni Hillary Clinton saat pemilihan presiden, beberapa waktu lalu. Kondisi ini memunculkan kembali kekhawatiran di kalangan investor, meski dampaknya tidak besar.
Tercatat Dow Jones Industrial Average (DJI) ditutup naik 0,55 poin ke level 21.409,07 saat indeks S & P 500 kehilangan 1,9 poin atau setara dengan 0,08% menjadi 2.425,53. Sementara komposit bertambah 16,91 poin atau 0,27% menuju posisi 6.193,31.
Beberapa sektor yang mencetak keuntungan di antara energi lewat peningkatan 0,5% mengikuti kenaikan harga minyak. Pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen bisa menjadi sinyal kecepatan pengetatan kebijakan moneter AS.
Selain itu investor juga memantau laporan pendapatan kuartal kedua pada akhir pekan ini dari bank-bank besar AS termasuk JPMorganChase (JPM. N), Wells Fargo (WFC. N) dan Citigroup (C.N). "Investor duduk menunggu untuk melihat dorongan berikutnya sebelum bergerak," ucap Kepala Strategi Pasar JonesTrading Michael O'Rourke.
Saham Snap Inc (SNAP. N) jatuh 8,9% seiring kecemasan kemampuan perusahaan media sosial itu untuk bersaing melawan saingannya Instagram. Volume perdagangan kemarin waktu setelah sekitar 5,9 miliar saham diperdagangkan bursa saham AS, atau masih di bawah rata-rata harian 6,9 miliar dalam 20 sesi menurut data Thomson Reuters.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (12/7/2017) saham mengalami kejatuhan, ketika kabarnya pemerintahan Rusia menawarkan informasi rahasi kepada Trump tentang rivalnya yakni Hillary Clinton saat pemilihan presiden, beberapa waktu lalu. Kondisi ini memunculkan kembali kekhawatiran di kalangan investor, meski dampaknya tidak besar.
Tercatat Dow Jones Industrial Average (DJI) ditutup naik 0,55 poin ke level 21.409,07 saat indeks S & P 500 kehilangan 1,9 poin atau setara dengan 0,08% menjadi 2.425,53. Sementara komposit bertambah 16,91 poin atau 0,27% menuju posisi 6.193,31.
Beberapa sektor yang mencetak keuntungan di antara energi lewat peningkatan 0,5% mengikuti kenaikan harga minyak. Pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen bisa menjadi sinyal kecepatan pengetatan kebijakan moneter AS.
Selain itu investor juga memantau laporan pendapatan kuartal kedua pada akhir pekan ini dari bank-bank besar AS termasuk JPMorganChase (JPM. N), Wells Fargo (WFC. N) dan Citigroup (C.N). "Investor duduk menunggu untuk melihat dorongan berikutnya sebelum bergerak," ucap Kepala Strategi Pasar JonesTrading Michael O'Rourke.
Saham Snap Inc (SNAP. N) jatuh 8,9% seiring kecemasan kemampuan perusahaan media sosial itu untuk bersaing melawan saingannya Instagram. Volume perdagangan kemarin waktu setelah sekitar 5,9 miliar saham diperdagangkan bursa saham AS, atau masih di bawah rata-rata harian 6,9 miliar dalam 20 sesi menurut data Thomson Reuters.
(akr)