Istana Sebut Utang RI Rp3.667 Triliun Sangat Kecil

Selasa, 25 Juli 2017 - 11:43 WIB
Istana Sebut Utang RI...
Istana Sebut Utang RI Rp3.667 Triliun Sangat Kecil
A A A
JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menilai pertumbuhan utang pemerintah Indonesia kecil sekali. Tiga tahun lalu tepatnya akhir 2014, utang pemerintah RI Rp2.604,93 triliun dan sekarang, pada April 2017 utang pemerintah tumbuh menjadi Rp3.667,41 triliun.

(Baca Juga: Total Utang Pemerintah Naik Lagi Jadi Rp3.667 Triliun)

"Untuk membayar utang saja setiap tahun itu Rp250 triliun. Jadi kalau 3 tahun, tambah utangnya itu sudah Rp750 triliun, untuk membayar utangnya saja. Nah, sekarang ini kisarannya sekitar Rp3.600 triliunan, jadi sebenarnya utangnya kecil sekali pemerintah ini," kata Pramono dikutip dari lama resmi Setkab, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Masalah utang pemerintah ini, diakui Pramono perlu dijelaskan kepada publik. Menurutnya, ketika Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden, utangnya sudah Rp2.700 triliun dan setiap tahunnya harus membayar utang.

"Enggak ngapa-ngapain saja itu Rp250 triliun. Artinya, selama tiga tahun menjadi Rp750 triliun. Nah, tinggal dijumlahkan saja sekarang berapa yang diutang pemerintah," ujar Pramono.

Namun demikian, Seskab mengakui pemerintah pasti akan melakukan penghematan, meski tetap harus fokus pada pembangunan infrastruktur. "Jadi intinya begini, karena 2018 sudah mau memasuki tahun politik, tentunya anggaran itu betul-betul harus fokus, harus terkonsentrasi dan juga penghematan perlu dilakukan, efisiensi perlu dilakukan," tuturnya.

(Baca Juga: Luhut Santai Utang Pemerintah Tembus Rp3.672 Triliun)

Seskab menambahkan, Presiden Jokowi dalam arahannya juga meminta kepada para menteri untuk bisa menjelaskan apa yang menjadi persoalan yang dihadapi pemerintah saat ini.

Dia menegaskan, pemerintah meyakini pada 2018 semuanya bisa dijaga, maka ekonomi akan bisa tumbuh 5,3%-5,4%. Mengenai fokus APBN 2018, tetap di bidang infrastruktur, pengentasan kemiskinan, kemudian berkaitan dengan kementerian dan lembaga supaya disparitas itu mengecil gini rasionya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0338 seconds (0.1#10.140)