Penyaluran Kredit OCBC NISP Capai Rp100,6 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk berhasil mencatat pertumbuhan kredit sebesar 17% menjadi Rp100,6 triliun pada 30 Juni 2017 dari Rp86,2 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Berdasarkan jenis penggunaannya, komposisi kredit yang disalurkan untuk modal kerja mencapai 45%, investasi 42%, dan konsumer 13%.
"Pertumbuhan kredit tersebut seiring dengan strategi manajemen risiko yang tepat dan prinsip kehati-hatian yang diterapkan," kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Perseroan juga senantiasa menjaga kualitas kreditnya dengan mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 1,9% dan nett sebesar 0,9%.
Adapun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15% dari Rp92,6 triliun pada akhir Juni 2016 menjadi sebesar Rp106,2 triliun pada akhir Juni 2017. Sementara pertumbuhan laba bersih pada akhir semester I sebesar 24% (yoy) menjadi Rp1,1 triliun dari Rp914 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, kenaikan laba ini terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 11% menjadi Rp2,9 triliun pada Juni 2017 dari Rp2,6 triliun pada Juni 2016. Sedangkan total aset Bank OCBC NISP naik 11% (yoy) menjadi Rp143,4 triliun dari Rp128,9 triliun pada akhir Juni tahun 2016.
Pihaknya mengaku optimistis hingga akhir tahun 2017, proyeksi kinerjanya di semester dua akan tercapai meskipun sudah ada beberapa perbankan yang melakukan revisi atas target kinerjanya. Parwati menuturkan, hingga akhir tahun 2017 penyaluran kredit dapat tumbuh sebesar 10%-15%.
"Semakin kondusifnya kondisi politik dalam negeri ditambah dengan mulai membaiknya beberapa harga komoditas akan menjadi salah satu katalis positif dalam raihan kinerja perusahaan pada tahun ini. Kami masih optimistis, pencapaian di kisaran 10% hingga 15% bisa terealisasi,” katanya.
"Pertumbuhan kredit tersebut seiring dengan strategi manajemen risiko yang tepat dan prinsip kehati-hatian yang diterapkan," kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Perseroan juga senantiasa menjaga kualitas kreditnya dengan mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 1,9% dan nett sebesar 0,9%.
Adapun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15% dari Rp92,6 triliun pada akhir Juni 2016 menjadi sebesar Rp106,2 triliun pada akhir Juni 2017. Sementara pertumbuhan laba bersih pada akhir semester I sebesar 24% (yoy) menjadi Rp1,1 triliun dari Rp914 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, kenaikan laba ini terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 11% menjadi Rp2,9 triliun pada Juni 2017 dari Rp2,6 triliun pada Juni 2016. Sedangkan total aset Bank OCBC NISP naik 11% (yoy) menjadi Rp143,4 triliun dari Rp128,9 triliun pada akhir Juni tahun 2016.
Pihaknya mengaku optimistis hingga akhir tahun 2017, proyeksi kinerjanya di semester dua akan tercapai meskipun sudah ada beberapa perbankan yang melakukan revisi atas target kinerjanya. Parwati menuturkan, hingga akhir tahun 2017 penyaluran kredit dapat tumbuh sebesar 10%-15%.
"Semakin kondusifnya kondisi politik dalam negeri ditambah dengan mulai membaiknya beberapa harga komoditas akan menjadi salah satu katalis positif dalam raihan kinerja perusahaan pada tahun ini. Kami masih optimistis, pencapaian di kisaran 10% hingga 15% bisa terealisasi,” katanya.
(ven)