Transaksi Pembayaran Tol Non Tunai Digenjot

Rabu, 26 Juli 2017 - 04:37 WIB
Transaksi Pembayaran...
Transaksi Pembayaran Tol Non Tunai Digenjot
A A A
BANDUNG - PT Jasa Marga bersama Bank Indonesia (BI) terus melakukan sosialisasi kepada pengguna jalan tol di Indonesia terkait kebijakan pembayaran non tunai yang segera diberlakukan pada 1 Oktober 2017.

Jasa Marga optimistis gerakan pembayaran non tunai dapat berjalan dengan baik. Di mana enggunaan e-toll menjadi salah satu langkah dalam mengurangi antrean di jalan tol.

General Manager PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Setia Budi mengatakan, penggunaan pembayaran nontunai di jalan tol memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah memangkas lebih dari 50% waktu transaksi dengan menggunakan uang tunai.

Selain itu, kata dia, penggunaan e-toll dapat mempermudah masyarakat dalam bertransaksi di gerbang tol di seluruh Indonesia.

"Saat ini transaksi dengan uang tunai membutuhkan waktu sekitar 9 detik tiap kendaraan. Namun, dengan e-toll hanya membutuhkan 4 detik. Ada efesiensi bertransaksi. Kedepan, setiap gerbang bisa bertransaksi non tunai," kata Setia Budi, saat menjadi pembicara dalam acara Obrolan Teras SINDO (OTS) dengan tema "Menyambut Pembayaran Non Tunai Jalan Tol" di Hotel De Paviljoen, Jalan RE Martadinata, Bandung, Selasa (25/7/2017).

Dia menyebutkan, pembayaran non tunai ini akan diberlakukan di seluruh jalan tol yang berada di bawah PT Jasa Marga. Program Gerakan Non Tunai untuk pengguna jasa jalan tol akan diberlakukan pada 1 Oktober 2017.

Menurut Setia Budi, masyarakat mulai memahami dan merasakan manfaat dari penggunaan e-toll dalam bertransksi. Misalnya, saat arus mudik Lebaran lalu, terjadi peningkatan pengguna e-toll.

Dia mengaku, transaksi non tunai masih harus digenjot karena sampai saat ini pengguna jalan tol baru mencapai 29%. "Transaksi tertinggi adalah pengguna jalan tol dalam kota di Jakarta. Dibutuhkan peran serta masyarakat juga. karena ini merubah budaya, dari yang biasa bertransaksi tunai diubah menjadi non tunai," katanya.

Setia menyebutkan, PT Jasa Marga sudah bekerja sama dengan lima bank untuk menyukseskan program Gerakan Non Tunai yang diinisiasi pemerintah. "Kami sudah menyiapkan segala infrastruktur dan sarana termasuk kerjasama dengan lima bank yakni Mandiri, BRI, BNI, BCA, dan BTN," ujarnya.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat menyambut baik program pemerintah dalam penggunaan transaksi non tunai salah satunya di jalan tol.

Menurut dia, program ini merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam mengajak masyarakat mengenalkan gerakan transaksi non tunai. Dengan bertransaksi non tunai, masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat.

"Transaksi non tunai ini lebih mudah,lebih efisien, dan transparan. Tahap pertama yang dilakukan adalah e-toll. Kedepan transaksi tunai akan diganti dengan menggunakan non tunai dan berlaku pada 1 Oktober 2017," kata Wiwiek.

Dia menjelaskan, pembayaran non tunai, masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat. Misalnya, terjadinya efisiensi waktu, tidak terjadi kesalahan dalam pengembalian uang tunai, atau dapat mengurangi hambatan di gerbang tol.

"Masyarakat atau pengguna jadi lebih lancar saat bertransaksi di gerbang tol, terjadi efesiensi waktu. Tidak terjadi hambatan di jalan tol. Di sisi perbankan juga kami terus mempersiapkan fasilitas kartu tol. Ke depan, semua gerbang tol bisa melayani transaksi seluruh kartu e-toll dari bank yang mengeluarkan kartu," kata dia.

Dia mengungkapkan, dalam menyukseskan program nasional gerakan non tunai ini BI telah menunjuk empat bank yang telah melakukan perjanjian "master aggreement". Artinya, setiap bank yang sudah sepakat membuat perjanjian tersebut sudah saling berkoordinasi.

Sementara itu, Pakar Transportasi ITB Idwan Santoso menyebutkan, penggunaan e-toll dapat memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat. Dari sisi transportasi dapat dilihat, transaksi non tunai di gerbang tol dapat berjalan lebih cepat.

Selain itu, perkembangan teknologi tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat atau pengguna. "Tapi, kita harus siap dengan perubahan ini. Teknologi sebenarnya mempermudah masyarakat," ujarnya.

Idwan mengatakan, transaksi non tunai di jalan tol bisa terjadi 100% kedepan. Sebab, sudah ada layanan transportasi yang sudah melakukan transaksi dengan cara e-money. seperti KRL dan transjakarta.

"Bisa dilaksanakan. Tapi mungkin akan membutuhkan sedikit waktu. Sekarang, KRL dan Transjakarta sudah melakukan ini," ujarnya

Transaksi non tunai ini, kata dia, akan memberikan kemudahan kepada masyarakat. "Teknologi sudah berkembang, infrastruktur sudah siap. Sekarang, bagaimana kita menyosialisasikan kepada masyarakat untuk berubah," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8622 seconds (0.1#10.140)