Pendapatan Matahari Putra Prima Tembus Rp6,7 Triliun

Selasa, 01 Agustus 2017 - 02:57 WIB
Pendapatan Matahari Putra Prima Tembus Rp6,7 Triliun
Pendapatan Matahari Putra Prima Tembus Rp6,7 Triliun
A A A
JAKARTA - Penjualan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) pada semester pertama tahun ini hampir mendatar. Kinerja positif ini sebagian besar didorong oleh beberapa faktor, seperti pergeseran masa penjualan Idul Fitri, tren peningkatan marjin laba bruto sebesar 173 basis poin dari kuartal I 2017.

Meski pada semester pertama mengalami penurunan, namun hasil kinerja kuartal I 2017 lebih baik dibanding kuartal I 2016. Hal ini menunjukkan bisnis ritel Hypermart sudah menuju ke arah positif.

"Perseroan juga melakukan berbagai upaya efisiensi biaya yang sedang dijalankan yang berhasil menurunkan biaya umum dan administrasi sebesar 16,5% dari Rp584 miliar di kuartal I 2017 menjadi Rp488 miliar di kuartal II 2017," kata Public Relation & Communication Director MPPA Danny Kojongian dalam rilisnya di Jakarta, Senin (31/7/2017).

Pendapatan MPPA pada semester I 2017 sebesar Rp6,7 triliun atau turun 3,0% dari semester I 2016 yang sebesar Rp6,92 triliun. Sedangkan tingkat pertumbuhan SSSG masih negatif. Sementara, restrukturisasi bisnis sejak 18 bulan lalu mulai membuahkan hasil dimana penjualan MPPA secara konsisten lebih baik dari kompetitor utamanya di bidang hipermarket/supermarket dalam ritel modern.

Divisi fresh food dan grocery masing-masing mencetak pertumbuhan 2,5% dan 0,7% di semester I 2017. Pertumbuhan penjualan secara keseluruhan mengalami dampak yang berasal dari pertumbuhan penjualan yang lemah dari elektronik dan peralatan rumah tangga terkait dengan proses restrukturisasi dan koreksi ketidakseimbangan ragam produk.

"Walaupun keadaan kinerja penjualan yang relatif datar, marjin laba bruto dan biaya operasional diharapkan akan meningkat sebagai hasil dari upaya restrukturisasi tersebut," imbuhnya.

Marjin laba bruto MPPA di semester I 2017 menurun 100 basis poin dari tahun lalu menjadi 14,9%, sebagian besar disebabkan oleh investasi pada strategi pricing perseroan beberapa saat lalu dalam menurunkan harga lebih dari 5.000 jenis barang untuk meraih kembali posisi kompetitif dengan fokus tertentu pada beberapa jenis barang penting pada sektor minimarket.

Indikasi awal dari strategi pricing ini membuahkan hasil positif. Salah satu dari perubahan strategis utama dari proses restrukturisasi adalah perubahan metode "shift to cost" yang memungkinkan MPPA mengarahkan model bisnisnya lebih baik dengan pemberdayaan informasinya pada tingkat SKU produk.

Selain itu, strategy for growth MPPA berfokus pada lima pilar, dimana pilar kelima, bisnis omni-channel, mulai mendapatkan daya tarik dimana konsumen modern Indonesia secara berkelanjutan mengadopsi gaya hidup digital dan teknologi ponsel pintar dalam aktivitas dan belanja harian mereka.

"Perseroan memberdayakan lebih dari jaringan 300 titik distribusi kami yang berkembang pesat di 73 kota terdiri dari 117 hipermarket, 26 supermarket, 30 convenience store, 112 pusat kesehatan dan kecantikan serta jaringan grosir keseluruhan dalam mendukung bisnis omni-channel kami untuk peningkatan penjualan secara keseluruhan. Kami berkeyakinan bisnis online kami secara strategis melengkapi bisnis ritel tradisional kami dan akan menjadi kontributor positif pada SSSG ke depan," terang dia.

Kerugian bersih pada semester I 2017 mencapai Rp170 miliar, menurun dari keuntungan bersih Rp25 miliar yang dicapai tahun lalu, yang sebagian besar disebabkan oleh tingkat penjualan lebih rendah, marjin laba bruto yang lebih rendah dan allowance terhadap piutang yang dicatat pada kuartal pertama tahun ini.

Melihat keadaan ritel yang terus melemah, CEO MPPA telah mengumumkan beberapa perubahan penting. Salah satu di antaranya rasionalisasi jumlah eksekutif senior guna mendukung upaya peningkatan produktivitas yang telah dikomunikasikan pada Laporan Tahunan 2016. Hal ini akan menghasilkan peningkatan efisiensi kantorpusat sampai 20% pada Desember 2017 berdasarkan dasar yang dinormalisasi.

"Setelah menjalankan upaya produktivitas signifikan di tingkat gerai, manajemen perseroan saat ini juga fokus kepada pengurangan biaya kantor pusat ke tingkat di bawah 2015 pada 2018," ujar Danny.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8955 seconds (0.1#10.140)