Konsumsi Ikan di Jateng Terendah di Indonesia
A
A
A
SEMARANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono meminta agar konsumsi ikan di Jawa Tengah dinaikkan hingga 50 kilogram per tahunnya. Pasalnya, konsumsi ikan masyarakat Jateng masih rendah, yakni hanya mencapai 26 kilogram per tahun.
Menurut Puryono, jumlah konsumsi ikan memang melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yakni 22 kilogram pert ahun, namun masih yang paling rendah dibanding dengan provinsi lain di Indonesia.
"Jumlah produksi perikanan tangkap di Jateng sudah mencapai 400 ribu ton, produksi perikanan budidaya kurang lebih sekitar 500 ribu ton. Sehingga penyuluh perikanan selain meningkatkan produksi juga harus mendorong peningkatan konsumsi ikan di masyarakat," kata Sri Puryono saat acara Temu Teknis Penyuluhan Perikanan Provinsi Jateng di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Semarang, Selasa (1/8/2017).
Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan bagi para penyuluh dalam berinovasi dan berkreasi yang kemudian dikembangkan supaya lebih produktif, berdaya guna hingga berhasil guna.
Oleh karena itu, Puryono meminta kepada para penyuluh harus bisa meningkatkan kemitraan dengan masyarakat supaya dapat melakukan pendampingan dalam penyelesaian kesulitan dan membantu kebutuhan masyarakat.
“Sebab itu, perlu adanya harmonisasi program pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Sehingga tidak akan terjadi disharmonisasi antara penyuluh. Karena nantinya penyuluh akan dilimpahkan ke pemerintah pusat,” katanya.
Dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan, imbuh Puryono, Pemprov akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan di kabupaten/kota supaya menginstruksikan pada semua siswa dari PAUD hingga SMP untuk membiasakan mengonsumsi ikan tiga hari dalam satu minggu.
"Jika perlu dibuatkan Surat Edaran Gubernur agar bupati atau wali kota ikut mendorong kepala dinas pendidikan kabupaten dan kota mengajak anak-anak dari PAUD hingga SMP mengonsumsi ikan, seminggu tiga kali," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jateng, Lalu M. Syafriadi menyebutkan, penyuluh perikanan PNS di Jawa Tengah saat ini berjumlah 274 orang, dan masih menunggu kepastian dari peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tentang penyerahan kewenangan tersebut.
Karena itu, pihaknya mendesak KKP untuk segera memberikan kepastian. “Hal itu agar para penyuluh dapat bekerja lebih baik dan nyaman. Sehingga bisa berdampak positif bagi peningkatan daya konsumsi ikan masyarakat Jateng,” ujar Syafriadi.
Menurut Puryono, jumlah konsumsi ikan memang melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yakni 22 kilogram pert ahun, namun masih yang paling rendah dibanding dengan provinsi lain di Indonesia.
"Jumlah produksi perikanan tangkap di Jateng sudah mencapai 400 ribu ton, produksi perikanan budidaya kurang lebih sekitar 500 ribu ton. Sehingga penyuluh perikanan selain meningkatkan produksi juga harus mendorong peningkatan konsumsi ikan di masyarakat," kata Sri Puryono saat acara Temu Teknis Penyuluhan Perikanan Provinsi Jateng di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Semarang, Selasa (1/8/2017).
Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan bagi para penyuluh dalam berinovasi dan berkreasi yang kemudian dikembangkan supaya lebih produktif, berdaya guna hingga berhasil guna.
Oleh karena itu, Puryono meminta kepada para penyuluh harus bisa meningkatkan kemitraan dengan masyarakat supaya dapat melakukan pendampingan dalam penyelesaian kesulitan dan membantu kebutuhan masyarakat.
“Sebab itu, perlu adanya harmonisasi program pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Sehingga tidak akan terjadi disharmonisasi antara penyuluh. Karena nantinya penyuluh akan dilimpahkan ke pemerintah pusat,” katanya.
Dalam upaya meningkatkan konsumsi ikan, imbuh Puryono, Pemprov akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan di kabupaten/kota supaya menginstruksikan pada semua siswa dari PAUD hingga SMP untuk membiasakan mengonsumsi ikan tiga hari dalam satu minggu.
"Jika perlu dibuatkan Surat Edaran Gubernur agar bupati atau wali kota ikut mendorong kepala dinas pendidikan kabupaten dan kota mengajak anak-anak dari PAUD hingga SMP mengonsumsi ikan, seminggu tiga kali," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jateng, Lalu M. Syafriadi menyebutkan, penyuluh perikanan PNS di Jawa Tengah saat ini berjumlah 274 orang, dan masih menunggu kepastian dari peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tentang penyerahan kewenangan tersebut.
Karena itu, pihaknya mendesak KKP untuk segera memberikan kepastian. “Hal itu agar para penyuluh dapat bekerja lebih baik dan nyaman. Sehingga bisa berdampak positif bagi peningkatan daya konsumsi ikan masyarakat Jateng,” ujar Syafriadi.
(ven)