Semester I, UNSP Bukukan Penjualan Rp743 Miliar

Rabu, 02 Agustus 2017 - 12:00 WIB
Semester I, UNSP Bukukan...
Semester I, UNSP Bukukan Penjualan Rp743 Miliar
A A A
JAKARTA - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berhasil membukukan nilai penjualan sebesar Rp743 miliar pada semester I/2017. Perseroan berhasil membukukan peningkatan laba kotor 117% ke Rp351 miliar dan laba operasi sebesar Rp141 miliar.

"Manajemen UNSP optimis, kinerja Perseroan akan terus membaik tahun ini. Apalagi, berdasarkan siklus, produksi sawit biasanya mencapai puncaknya di semester kedua setiap tahun," kata Direktur & Investor Relations UNSP, Andi W Setianto dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Perseroan terus bekerja keras melakukan serangkaian program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet, di tengah melemahnya harga komoditas crude palm oil (CPO) dunia di semester pertama 2017 serta diskon harga jual CPO domestik akibat kebijakan CPO Fund Pemerintah memungut USD50 per ton CPO untuk subsidi program biodiesel nasional.

Menurutnya, harga komoditas sawit utama yaitu CPO melemah dari level bulanan USD720 per ton FOB Malaysia di Januari hingga ke level USD620 di Juni 2017.

Dia menuturkan, kebijakan pungutan CPO fund USD50 per ton untuk subsidi program biodiesel nasional menyebabkan diskon harga CPO domestik yang diterima Perseroan dan petani dari menjual CPO dan fresh fruit bunch (FFB) di pasar lokal.

"Perseroan mengikuti protokol roundtable on sustainable palm oil (RSPO) and Indonesian sustainable palm oil (ISPO) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan. Di antaranya kebijakan 'zero-burning' (tanpa membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan," paparnya.

Perseroan juga telah melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama.

Saat ini, dengan luas pertanaman sawit nasional kurang lebih 10 juta hektare, total produksi hanya sekitar 30 juta ton CPO per tahun, dengan bibit unggul, maka potensi produktivitas bisa meningkat menjadi 80 juta ton CPO per tahun setelah program replanting.

Produktivitas bibit unggul perseroan bisa menghasilkan 35 ton buah sawit per hektare dan ekstraksi CPO-nya 23%, atau sekitar 8 ton CPO per hektare per tahun, sesuai hasil lapangan bibit unggul perseroan yang sudah disertifikasi.

Dengan bibit unggul, luas lahan kebun tidak perlu bertambah menghasilkan produksi CPO berlipat ganda meningkatkan lagi produksi biodiesel untuk ketahanan energi nasional.

Perseroan melihat bibit unggul dan pendampingan petani pemilik lahan pertanaman sawit nasional kurang lebih 4 juta ha adalah kunci produktivitas berkelanjutan sawit sebagai komoditas strategis nasional.

Direktur Utama UNSP M Iqbal Zainuddin menambahkan, strategi peningkatan produktivitas berkelanjutan yang sedang dilakukan akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang.

"Melanjuti fokus peningkatan produktivitas kebun dan pabrik, kami akan lanjutkan dengan langkah konkret peningkatan produktivitas aset lainnya dan perbaikan struktur permodalan. Kami optimis, jangka menengah dan panjang perusahaan ini akan kembali bangkit menemukan momentum terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1244 seconds (0.1#10.140)