JK Buka Pameran Geothermal Bertaraf Internasional di JCC

Rabu, 02 Agustus 2017 - 12:20 WIB
JK Buka Pameran Geothermal...
JK Buka Pameran Geothermal Bertaraf Internasional di JCC
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan hari ini membuka The 5th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2017. Tahun ini, IIGCE mengusung tema Moving Forward Under Current Challenges, Obstacles and Opportunities Toward Achieving Geothermal Development 2025 Target.

Dia mengungkapkan, kebutuhan listrik masyarakat di Tanah Air di masa mendatang semakin cepat. Sayangnya, sumber energi primer dari fosil seperti minyak dan batu bara sudah tidak bisa diandalkan.

Selain itu, energi fosil juga sumber energi yang kotor dan tidak ramah lingkungan. Sebab itu, sumber energi terbarukan (renewable energy) harus dikembangkan untuk mengganti sumber energi dari minyak dan fosil.

"Bagaimana meningkatkan energi dengan yang lebih bersih, teknologi tentu sangat berkembang dan renewable lainnya akan lebih efisien," kata dia di JCC, Jakarta, Rabu (2/8/2017).

JK menilai, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Apalagi, Indonesia memiliki banyak gunung api yang bisa dimanfaatkan untuk sumber energi panas bumi.

"Indonesia punya kapasitas baik. Tuhan selalu adil, tinggi risiko tapi banyak manfaat. Kita punya banyak gunung api berarti banyak potensi geothermal," tuturnya.

Sebab itu, JK menegaskan bahwa Indonesia harus memanfaatkan secara maksimal energi yang lebih bersih dengan sumber daya alam (SDA) yang ada di Tanah Air. "Geothermal akan selalu lebih efisien. Contoh energi surya lima tahun lalu masih 30 sen, sekarang di bawah 10 sen," tutur JK.

Kendati demikian, dia tak memungkiri bahwa energi fosil tetap masih akan dibutuhkan. Hanya saja, porsinya harus dikurangi agar pencemaran lingkungan tidak semakin luas.

"Renewable energy selalu jadi bagian utama untuk dikembangkan, tidak banyak negara yang dikaruniai seperti ini. Kita butuh batu bara, tapi khusus untuk tambang. Ini agar Jawa jangan seperti Shanghai, Beijing yang penuh kabut," kata JK.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)