Indonesia Punya Harta Karun Energi Terbesar ke-2 Dunia, Tapi Baru Dipakai 9%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dikenal dengan sumber daya energi yang melimpah. Tidak cuma minyak, gas, atau tambang emas, Indonesia masih menyimpan 'harta karun' lain dengan potensi yang besar, yaitu panas bumi .
Tak disangka, jumlah sumber daya panas bumi Indonesia merupakan yang terbesar ke-2 di dunia yaitu 23,7 GW atau di bawah Amerika Serikat yakni dengan kandungan sebesar 30 GW.
"Dengan sumber daya panas bumi sangat besar yaitu 23,7 GW, pemanfaatannya sebesar 2,17 GW atau hanya 9,1% dari total potensi yang ada," ujar Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Harris, dikutip dari laman resmi Dewan Energi Nasional, Sabtu (1/1/2022).
Tercatat, kapasitas terpasang energi panas bumi di Indonesia masih 2.131 MW atau 2,1 GW. Tentu, masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dikerjakan Indonesia supaya 'harta karun' ini bisa dimanfaatkan secara optimal.
Kementerian ESDM sendiri menargetkan pengembangan panas bumi bisa mencapai 9,3 GW di tahun 2035. Pengembangannya akan dipercepat mengingat pemerintah sendiri mengejar terwujudnya net zero emission tahun 2060 mendatang.
Pembentukan Holding BUMN panas bumi juga dilakukan untuk mengoptimalkan potensi panas bumi ini. Ada 3 BUMN yang akan digabung dalam holding ini, yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN Gas & Geothermal, dan PT Geo Dipa Energi. Kendati, pembentukan holding ini disebutkan masih dalam proses.
Tak disangka, jumlah sumber daya panas bumi Indonesia merupakan yang terbesar ke-2 di dunia yaitu 23,7 GW atau di bawah Amerika Serikat yakni dengan kandungan sebesar 30 GW.
"Dengan sumber daya panas bumi sangat besar yaitu 23,7 GW, pemanfaatannya sebesar 2,17 GW atau hanya 9,1% dari total potensi yang ada," ujar Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Harris, dikutip dari laman resmi Dewan Energi Nasional, Sabtu (1/1/2022).
Tercatat, kapasitas terpasang energi panas bumi di Indonesia masih 2.131 MW atau 2,1 GW. Tentu, masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dikerjakan Indonesia supaya 'harta karun' ini bisa dimanfaatkan secara optimal.
Kementerian ESDM sendiri menargetkan pengembangan panas bumi bisa mencapai 9,3 GW di tahun 2035. Pengembangannya akan dipercepat mengingat pemerintah sendiri mengejar terwujudnya net zero emission tahun 2060 mendatang.
Pembentukan Holding BUMN panas bumi juga dilakukan untuk mengoptimalkan potensi panas bumi ini. Ada 3 BUMN yang akan digabung dalam holding ini, yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN Gas & Geothermal, dan PT Geo Dipa Energi. Kendati, pembentukan holding ini disebutkan masih dalam proses.
(akr)