Bank Mandiri Salurkan PKH Rp6,2 Miliar
A
A
A
TAKALAR - Bank Mandiri menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp6,2 miliar kepada 6.307 keluarga penerima manfaat (KPM) di Takalar, Sulawesi Selatan. Bantuan tersebut merupakan bagian dari total Rp86,3 miliar bantuan sosial PKH Tahap 2 dan Tahap 3 kepada 6.307 KPM yang akan disalurkan perseroan di Sulawesi.
Penyaluran bantuan sosial PKH Kabupaten Takalar Tahap 1 sebelumnya sudah diberikan kepada sebanyak 6.347 KPM. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendekatkan masyarakat ke perbankan, bantuan ini terbagi menjadi empat tahap dengan total nominal sebesar Rp1.890.000 per KPM sepanjang tahun 2017.
Regional Head Operation Bank Mandiri di Sulawesi dan Maluku, Tonggo Marbun mengatakan, bantuan ini akan disalurkan melalui delapan agen dan e-warong di Takalar yang terkait dengan Bank Mandiri.
Kedepan, kata dia, jumlah agen tersebut akan dikembangkan menjadi 26 agen yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Takalar, seperti kecamatan Sanrobone, Pattalassang, Polongbangkeng Utara, Polongbangkeng Selatan, Galesong, Galesong Utara, Galesong Selatan, Mangarabombang, dan Mappakasunggu untuk memperluas akses KPM.
“Keterlibatan perseroan dalam penyaluran program bansos pemerintah, merupakan komitmen perseroan sebagai bank milik negara dalam memakmurkan dan mensejahterakan negeri,” katanya, saat menyerahkan PKH bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (2/8/2017).
Tonggo memaparkan, selain mempermudah KPM memperoleh hak mereka, melalui program ini kami juga ingin membantu pemerintah mendapatkan data KPM yang akurat.Dalam program ini, KPM dapat mengambil dana PKH untuk Tahap 2 sebesar Rp500.000 dan tahap 3 sebesar Rp500.000 per KPM di agen dan e-warong Bank Mandiri dengan bertransaksi dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Diharapkan program ini juga dapat membantu KPM memanfaatkan dana PKH yang diterima dengan optimal.
Secara nasional, Tonggo menjelaskan, Bank Mandiri akan menyalurkan bantuan sosial PKH senilai Rp1 triliun kepada sekitar 1 juta KPM di seluruh Indonesia pada Tahap 1, Tahap 2 dan Tahap 3 di tahun ini.
“Di samping Program Keluarga Harapan, Bank Mandiri juga akan menyalurkan bantuan sosial berskema Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada 3 juta KPM di 23 wilayah provinsi di Indonesia,” ungkapnya.
Dalam penyaluran bantuan sosial ini, tambah Tonggo, Bank Mandiri akan melibatkan e-waroeng dan agen Rumah Pangan Kita (RPK) serta sekitar 10 ribu agen bank di wilayah-wilayah yang menjadi target penyaluran. Para agen bank tersebut akan mendapatkan pelatihan serta pemantauan terkait mekanisme pencairan bantuan dengan memanfaatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan mesin EDC. Nantinya setiap agen akan melayani sekitar 250 KPM.
Khusus pada program BPNT, lanjut Tonggo, Bank Mandiri bekerja sama dengan kelurahan setempat dan Bulog terkait pendampingan KPM serta pengadaan bahan pangan bersubsidi seperti beras dan gula.
“Agen-agen bank ini juga memberikan layanan keuangan tanpa kantor cabang bank kepada masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan untuk transaksi perbankan terbatas. Harapannya, para agenini juga dapat meningkatkan literasi keuangan KPM sehingga dapat mendukung program inklusi finansial,” ujarnya.
Saat ini, Bank Mandiri memiliki jumlah agen sebanyak lebih dari 42 ribu yang terdiri dari 22 ribu agen individu dan 20 ribu loket badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia.
Penyaluran bantuan sosial PKH Kabupaten Takalar Tahap 1 sebelumnya sudah diberikan kepada sebanyak 6.347 KPM. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendekatkan masyarakat ke perbankan, bantuan ini terbagi menjadi empat tahap dengan total nominal sebesar Rp1.890.000 per KPM sepanjang tahun 2017.
Regional Head Operation Bank Mandiri di Sulawesi dan Maluku, Tonggo Marbun mengatakan, bantuan ini akan disalurkan melalui delapan agen dan e-warong di Takalar yang terkait dengan Bank Mandiri.
Kedepan, kata dia, jumlah agen tersebut akan dikembangkan menjadi 26 agen yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Takalar, seperti kecamatan Sanrobone, Pattalassang, Polongbangkeng Utara, Polongbangkeng Selatan, Galesong, Galesong Utara, Galesong Selatan, Mangarabombang, dan Mappakasunggu untuk memperluas akses KPM.
“Keterlibatan perseroan dalam penyaluran program bansos pemerintah, merupakan komitmen perseroan sebagai bank milik negara dalam memakmurkan dan mensejahterakan negeri,” katanya, saat menyerahkan PKH bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (2/8/2017).
Tonggo memaparkan, selain mempermudah KPM memperoleh hak mereka, melalui program ini kami juga ingin membantu pemerintah mendapatkan data KPM yang akurat.Dalam program ini, KPM dapat mengambil dana PKH untuk Tahap 2 sebesar Rp500.000 dan tahap 3 sebesar Rp500.000 per KPM di agen dan e-warong Bank Mandiri dengan bertransaksi dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Diharapkan program ini juga dapat membantu KPM memanfaatkan dana PKH yang diterima dengan optimal.
Secara nasional, Tonggo menjelaskan, Bank Mandiri akan menyalurkan bantuan sosial PKH senilai Rp1 triliun kepada sekitar 1 juta KPM di seluruh Indonesia pada Tahap 1, Tahap 2 dan Tahap 3 di tahun ini.
“Di samping Program Keluarga Harapan, Bank Mandiri juga akan menyalurkan bantuan sosial berskema Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada 3 juta KPM di 23 wilayah provinsi di Indonesia,” ungkapnya.
Dalam penyaluran bantuan sosial ini, tambah Tonggo, Bank Mandiri akan melibatkan e-waroeng dan agen Rumah Pangan Kita (RPK) serta sekitar 10 ribu agen bank di wilayah-wilayah yang menjadi target penyaluran. Para agen bank tersebut akan mendapatkan pelatihan serta pemantauan terkait mekanisme pencairan bantuan dengan memanfaatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan mesin EDC. Nantinya setiap agen akan melayani sekitar 250 KPM.
Khusus pada program BPNT, lanjut Tonggo, Bank Mandiri bekerja sama dengan kelurahan setempat dan Bulog terkait pendampingan KPM serta pengadaan bahan pangan bersubsidi seperti beras dan gula.
“Agen-agen bank ini juga memberikan layanan keuangan tanpa kantor cabang bank kepada masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan untuk transaksi perbankan terbatas. Harapannya, para agenini juga dapat meningkatkan literasi keuangan KPM sehingga dapat mendukung program inklusi finansial,” ujarnya.
Saat ini, Bank Mandiri memiliki jumlah agen sebanyak lebih dari 42 ribu yang terdiri dari 22 ribu agen individu dan 20 ribu loket badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia.
(ven)