Bahas Minyak, Luhut dan Arcandra Temui Presiden Hassan Rouhani
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar hari ini terbang ke Iran, untuk bertemu dengan Presiden Iran ke-12 Hassan Rouhani. Keduanya menjadi delegasi Indonesia untuk bertemu dengan Presiden yang baru dilantik tersebut.
Arcandra mengungkapkan, salah satu tujuannya bertemu Presiden Rouhani untuk membicarakan rencana PT Pertamina (Persero) mengelola dua lapangan minyak di Iran, yakni Lapangan Ab-Teymour dan Mansouri. Karena itu, dirinya juga akan menemui Menteri Energi dan Menteri Perminyakan Iran
"Jadi delegasi dari Indonesia itu Pak Luhut, saya dan lainnya. Untuk sektor energi kita bicara soal lapangan yang dipropose Pertamina. Yang kedua, mungkin ada rencana ketemu menteri energi dan menteri perminyakannya," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Menurutnya, saat ini Pertamina telah menyelesaikan kajian mengenai pengelolaan dua lapangan minyak tersebut. BUMN minyak dan gas tersebut pun juga telah mengajukan proposal mengenai hal tersebut.
"Pertamina sudah selesai study dan mengajukan proposalnya, berapa bulan yang lalu waktu saya ke sana. Sekarang itu sedang diproses oleh mereka, oleh National Iranian Oil Company (NIOC). Nanti kita tunggu respons dari NIOC-nya," imbuh dia.
Mantan Menteri ESDM ini menegaskan, pemerintah sangat mendorong perseroan untuk mengelola dua lapangan minyak tersebut. Mengingat, lapangan tersebut memiliki cadangan minyak yang sangat besar.
Arcandra mengungkapkan, salah satu tujuannya bertemu Presiden Rouhani untuk membicarakan rencana PT Pertamina (Persero) mengelola dua lapangan minyak di Iran, yakni Lapangan Ab-Teymour dan Mansouri. Karena itu, dirinya juga akan menemui Menteri Energi dan Menteri Perminyakan Iran
"Jadi delegasi dari Indonesia itu Pak Luhut, saya dan lainnya. Untuk sektor energi kita bicara soal lapangan yang dipropose Pertamina. Yang kedua, mungkin ada rencana ketemu menteri energi dan menteri perminyakannya," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Menurutnya, saat ini Pertamina telah menyelesaikan kajian mengenai pengelolaan dua lapangan minyak tersebut. BUMN minyak dan gas tersebut pun juga telah mengajukan proposal mengenai hal tersebut.
"Pertamina sudah selesai study dan mengajukan proposalnya, berapa bulan yang lalu waktu saya ke sana. Sekarang itu sedang diproses oleh mereka, oleh National Iranian Oil Company (NIOC). Nanti kita tunggu respons dari NIOC-nya," imbuh dia.
Mantan Menteri ESDM ini menegaskan, pemerintah sangat mendorong perseroan untuk mengelola dua lapangan minyak tersebut. Mengingat, lapangan tersebut memiliki cadangan minyak yang sangat besar.
(ven)