Ekonomi Lesu, Penjualan Rumah Bekas Kuasai Pasar

Jum'at, 04 Agustus 2017 - 23:02 WIB
Ekonomi Lesu, Penjualan Rumah Bekas Kuasai Pasar
Ekonomi Lesu, Penjualan Rumah Bekas Kuasai Pasar
A A A
SURABAYA - Di tengah laju perekonomian yang masih lesu, penjualan properti tetap berjalan konsisten. Penjualan itu ditopang oleh rumah bekas yang mulai unjuk gigi di sepanjang semester pertama tahun ini.

CEO Era Galaxy Hendro Sutantio menuturkan, pada semester pertama 2017 memang mengalami perubahan pola. Secondary propety yang biasanya tak terlalu memiliki peran malah menempati penjualan tertinggi.

“Hampir 60% penjualan dari sektor secondary. Baru sisanya sebanyak 40% merupakan primary,” ujar Hendro ketika ditemui di sela-sela peluncuran Era Galaxy Apps di Surabaya, Jumat (4/8/2017).

Ia melanjutkan, ada kenaikan sampai 20% dari rumah-rumah bekas selama setahun terakhir ini. Makanya penjualan untuk properti bekas ini lebih mudah dan harganya cukup bersaing.

Kondisi itu, katanya, juga tak lepas dari situasi politik di dalam negeri yang belum kondusif. Makanya banyak orang memilih untuk menyimpan dulu uangnya sampai ada kepastian. “Kalau suasananya sudah reda, mereka baru mau membeli properti,” ungkapnya.

Hendro juga menjelaskan, para pengembang juga mengambil posisi yang sama. Mereka memilih menyimpang unit properti baru yang diangap unggulan. Makanya barang yang ada di pasar tak begitu banyak.

"Unit rumah, apartemen maupun yang lainnya masih disimpan. Banyak pengembang yang tak memiliki produk baru untuk dijual," sambungnya.

Sebenarnya, kata dia, daya beli masyarakat tetap ada. Meskipun ekonomi terlihat lesu, mereka masih memiliki kemampuan beli. "Jadi sekali lagi, mereka memilih untuk menahan diri dulu. Daya beli ada tapi mereka belum mau membeli terlebih dahulu," jelasnya.

Head of System Development Kennard Nugraha menjelaskan, masih ada optimisme dalam penjualan properti di sepanjang tahun ini. Pasar yang ada juga memberikan harapan besar dalam penjualan.

Bahkan, pihaknya yakin pada semester kedua ini kenaikan penjualan bisa terjadi. Dukungan sistem serta aplikasi teknologi bisa mendongkrak penjualan properti. "Ada banyak pembeli yang bisa menjangkau meskipun mereka berada di luar negeri," sambungnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0246 seconds (0.1#10.140)