SP PLN Gandeng Akademisi Evaluasi Tarif Listrik Murah
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka semangat menghadirkan energi dan listrik murah untuk rakyat, Serikat Pekerja (SP) PLN menggandeng sejumlah akademisi dan mahasiswa melakukan kajian terkait kebijakan ketenagalistrikan.
Menurut Ketua Umum SP PLN Jumadis Abda beberapa pihak akan dilibatkan. Karena beberapa waktu yang lalu terjadi kenaikan tarif listrik pada sebagian besar pelanggan daya 900 VA yang digolongkan pelanggan mampu.
"Nah, melalui kegiatan ini bisa terlihat akar masalah yang sebenarnya terkait biaya pokok produksi (BPP) yang pada akhirnya menjadikan listrik lebih mahal," tegas Jumadis dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8/2017).
Beberapa serikat pekerja di BUMN pun akan ikut serta, termasuk mengajak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia. Dia mengatakan, kajian tersebut diharapkan mampu mendukung program Presiden Joko Widodo mengimplementasikan program energi murah untuk rakyat sesuai janji kampanye sebelum pemilu 2014 silam.
"Mudah-mudahan Presiden bisa hadir beserta menteri terkait di bidang energi dan pengelolaan BUMN serta unsur legislatif. Sehingga permasalahan energi dan kelistrikan bangsa ini bisa teratasi, untuk kesejahteraan rakyat," sebutnya.
Menurut Ketua Umum SP PLN Jumadis Abda beberapa pihak akan dilibatkan. Karena beberapa waktu yang lalu terjadi kenaikan tarif listrik pada sebagian besar pelanggan daya 900 VA yang digolongkan pelanggan mampu.
"Nah, melalui kegiatan ini bisa terlihat akar masalah yang sebenarnya terkait biaya pokok produksi (BPP) yang pada akhirnya menjadikan listrik lebih mahal," tegas Jumadis dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8/2017).
Beberapa serikat pekerja di BUMN pun akan ikut serta, termasuk mengajak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia. Dia mengatakan, kajian tersebut diharapkan mampu mendukung program Presiden Joko Widodo mengimplementasikan program energi murah untuk rakyat sesuai janji kampanye sebelum pemilu 2014 silam.
"Mudah-mudahan Presiden bisa hadir beserta menteri terkait di bidang energi dan pengelolaan BUMN serta unsur legislatif. Sehingga permasalahan energi dan kelistrikan bangsa ini bisa teratasi, untuk kesejahteraan rakyat," sebutnya.
(ven)