Jika Konsumsi Pemerintah Membaik, Pertumbuhan Ekonomi Bisa 5,1%
A
A
A
JAKARTA - Konsumsi pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2017 mengalami kontraksi, yaitu turun hingga 1,93%. Sedangkan pada kuartal I 2017 kemarin, masih bisa tumbuh 2,68%. Andil konsumsi pemerintah sendiri dalam struktur Produk Domestik Bruto Indonesia sebesar 8,63%.
Karena kontraksi itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 stagnan di angka 5,01%. Padahal, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, jika konsumsi pemerintah bisa tumbuh positif maka kemungkinan ekonomi Indonesia di kuartal II tumbuh 5,1%.
"Konsumsi pemerintah itu tidak termasuk belanja ya, seperti bikin jembatan, pokoknya bukan modal. Konsumsipemerintah itu gaji dan belanja barang rutin. Jadi malah negatif, jika itu (konsumsi pemerintah) membaik, angka 5,1% mungkin terjadi. Begitu loh," katanya di Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Lanjut Darmin, pertumbuhan ekonomi tidak bisa dilihat parsial, harus juga melihat beberapa sektor, seperti industri, , pertanian dan sektor jasa, yang kata dia, membaik di kuartal II tahun ini.
"Kalau dilihat sektornya, pertanian oke. Tentu jasa lebih oke, telekomunikasi juga, bangunan juga oke, itu ada hubungannya dengan investasi," kata dia.
Namun ada yang melambat yaitu konsumsi. Meski demikian, Darmin menegaskan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017, yang di bawah ekspektasi tidaklah sesuatu yang buruk.
Karena kontraksi itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017 stagnan di angka 5,01%. Padahal, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, jika konsumsi pemerintah bisa tumbuh positif maka kemungkinan ekonomi Indonesia di kuartal II tumbuh 5,1%.
"Konsumsi pemerintah itu tidak termasuk belanja ya, seperti bikin jembatan, pokoknya bukan modal. Konsumsipemerintah itu gaji dan belanja barang rutin. Jadi malah negatif, jika itu (konsumsi pemerintah) membaik, angka 5,1% mungkin terjadi. Begitu loh," katanya di Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Lanjut Darmin, pertumbuhan ekonomi tidak bisa dilihat parsial, harus juga melihat beberapa sektor, seperti industri, , pertanian dan sektor jasa, yang kata dia, membaik di kuartal II tahun ini.
"Kalau dilihat sektornya, pertanian oke. Tentu jasa lebih oke, telekomunikasi juga, bangunan juga oke, itu ada hubungannya dengan investasi," kata dia.
Namun ada yang melambat yaitu konsumsi. Meski demikian, Darmin menegaskan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2017, yang di bawah ekspektasi tidaklah sesuatu yang buruk.
(ven)