Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI Minus, Luhut: Lebih Baik di Antara Emerging Market

Senin, 22 Juni 2020 - 13:55 WIB
loading...
Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI Minus, Luhut: Lebih Baik di Antara Emerging Market
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara emerging market lain yang terdampak pandemi COVID-19. Foto/SINDO Photo
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara emerging market lain yang terdampak pandemi COVID-19. Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan ekonomi nasional akan negatif 3,8% pada kuartal II tahun ini.

"Kalau dilihat, kita memang tumbuh 2,97% (kuartal pertama) dan ibu Ani (menkeu) mengingatkan bahwa kita mungkin akan tumbuh negatif Q2 ini. Tapi saya pikir kalau dibandingkan negara-negara lain dari komentar dari world bank kemarin, di antara emerging market itu Indonesia masih dianggap yang terbaik, baik makro maupun mikro, itu statement dari ibu Victoria dari World Bank," kata Luhut di Jakarta, Senin (22/6/2020).

( )

Lebih lanjut Luhut mengaku sudah memberikan paparan ke World Bank dua kali, san yang terakhir tiga hari lalu dikatakan olehnya sudah berkomunikasi lagi dengan world bank di Washington. Menurutnya hampir semua negara terkena dampak pandemi corona, tidak terkecuali dengan Indonesia. Lantaran itu Ia mengutarakan bakal terus meningkatkan kinerja hubungan dagang dengan negara lain dalam upaya memulihkan ekonomi.

"Soft power antara bagaimana kita berhubungan dengan Timteng (Timur Tengah), bagaimana dengan Tiongkok, bagaimana dengan Amerika kita jaga hubungan bilateral," jelasnya.

( )

Dia pun mengungkapkan, terus dilakukan percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial dan fokus pembangunan agar tidak tertekan. "Itu semua kami sudah kaji dengan cermat apa yag kita lakukan, siapa berbuat apa, time tablenya, semua kita lakukan dan itu tidak pekerjaan mudah," paparnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1782 seconds (0.1#10.140)