Luhut Kebut Pembangunan Industri Garam di Kupang
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tidak main-main dengan keinginannya membangun industri garam terintegarsi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rencananya, setelah perayaan HUT Republik Indonesia ke-72 pada 17 Agustus 2017, dia akan bertandang ke Kupang untuk menengok calon lahan untuk pembangunan industri garam tersebut.
Dia menyebutkan, ada sekitar 5.000 hektare (ha) lahan tidur yang bisa digunakan untuk membangun industri garam. Lahan tersebut sudah ditelantarkan dan akan diperbaiki pemerintah.
"Kita mau tinjau daerah yang di Kupang ada 5.000 ha. Supaya kita bikin industri garam saja sekalian, selama ini kan belum pernah dibikin. Nanti kita kalau perlu berpikir sekalian bikin tanggul. tanahnya sudah ditelantarkan, sekarang kita mau perbaiki," kata dia di Gedung Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Nantinya, sambung jenderal bintang empat ini, PT Garam (Persero) yang akan menggarap proyek tersebut. Dia juga mempersilakan swasta untuk turut serta dalam proyek tersebut.
Luhut menambahkan, industri garam yang akan dibangun di Kupang akan menggunakan teknologi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sebab, BPPT memiliki teknologi yang mampu mempercepat proses produksi garam.
"Teknologi dari BPPT. Pengerjaannya dari 15 hari jadi 4 hari saja pengerjaan garam dan lebih bagus. Jadi, pabrik garam sekalian dan turunan garamnya. Jadi garam industri juga bisa, konsumsi juga bisa, farmasi juga bisa," terangnya.
Rencananya, setelah perayaan HUT Republik Indonesia ke-72 pada 17 Agustus 2017, dia akan bertandang ke Kupang untuk menengok calon lahan untuk pembangunan industri garam tersebut.
Dia menyebutkan, ada sekitar 5.000 hektare (ha) lahan tidur yang bisa digunakan untuk membangun industri garam. Lahan tersebut sudah ditelantarkan dan akan diperbaiki pemerintah.
"Kita mau tinjau daerah yang di Kupang ada 5.000 ha. Supaya kita bikin industri garam saja sekalian, selama ini kan belum pernah dibikin. Nanti kita kalau perlu berpikir sekalian bikin tanggul. tanahnya sudah ditelantarkan, sekarang kita mau perbaiki," kata dia di Gedung Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Nantinya, sambung jenderal bintang empat ini, PT Garam (Persero) yang akan menggarap proyek tersebut. Dia juga mempersilakan swasta untuk turut serta dalam proyek tersebut.
Luhut menambahkan, industri garam yang akan dibangun di Kupang akan menggunakan teknologi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sebab, BPPT memiliki teknologi yang mampu mempercepat proses produksi garam.
"Teknologi dari BPPT. Pengerjaannya dari 15 hari jadi 4 hari saja pengerjaan garam dan lebih bagus. Jadi, pabrik garam sekalian dan turunan garamnya. Jadi garam industri juga bisa, konsumsi juga bisa, farmasi juga bisa," terangnya.
(izz)