IHSG Naik 3,04 Poin, Bursa Asia Tertekan Geopolitik
IHSG Naik 3,04 Poin, Bursa Asia Tertekan Geopolitik
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (9/8/2017) dibuka menguat 0,05% atau 3,04 poin ke level 5.813,60.
Kemarin, IHSG ditutup melesat 61,27 poin atau 1,07% ke level 5.810,56. Sepanjang Selasa lalu, indeks diperdagangkan di kisaran 5.755,04-5.810,56.
Mayoritas sektor saham terpantau berada di zona positif dengan kenaikan lebih dari 1%, diantaranya saham infrastruktur naik 1,47% dan konsumer bertambah 1,44%.
Dari 243 saham yang diperdagangkan, 92 menguat, 100 stagnan, dan 51 tertekan. Transaksi bersih asing Rp10,55 miliar dengan aksi beli asing Rp52,40 miliar dan aksi jual asing Rp41,84 miliar.
Analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan kenaikan IHSG diantaranya didorong sentimen cadangan devisa menunjukkan peningkatan, yang mencerminkan perekonomian Indonesia yang masih kuat.
Sementara itu, pasar Asia pada hari ini mengalami tekanan karena faktor geopolitik, dimana AS mengirim sinyal untuk memerangi Korea Utara dan indeks konsumen China bulan Juli yang hanya tumbuh 1,4%, dibawah ekspektasi sebesar 1,5%.
Mengutip dari CNBC, Rabu (9/8), indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,25% dan Kospi Korea Selatan turun 0,68%. Indeks patokan Australia ASX 200 melawan tren, dengan naik 0,52%, didorong kenaikan saham keuangan sebesar 0,8%.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,09% Pasar China daratan diperdagangkan turun, dengan Shanghai tergelincir 0,18% dan Shenzhen turun 0,142%.
Kemarin, IHSG ditutup melesat 61,27 poin atau 1,07% ke level 5.810,56. Sepanjang Selasa lalu, indeks diperdagangkan di kisaran 5.755,04-5.810,56.
Mayoritas sektor saham terpantau berada di zona positif dengan kenaikan lebih dari 1%, diantaranya saham infrastruktur naik 1,47% dan konsumer bertambah 1,44%.
Dari 243 saham yang diperdagangkan, 92 menguat, 100 stagnan, dan 51 tertekan. Transaksi bersih asing Rp10,55 miliar dengan aksi beli asing Rp52,40 miliar dan aksi jual asing Rp41,84 miliar.
Analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan kenaikan IHSG diantaranya didorong sentimen cadangan devisa menunjukkan peningkatan, yang mencerminkan perekonomian Indonesia yang masih kuat.
Sementara itu, pasar Asia pada hari ini mengalami tekanan karena faktor geopolitik, dimana AS mengirim sinyal untuk memerangi Korea Utara dan indeks konsumen China bulan Juli yang hanya tumbuh 1,4%, dibawah ekspektasi sebesar 1,5%.
Mengutip dari CNBC, Rabu (9/8), indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,25% dan Kospi Korea Selatan turun 0,68%. Indeks patokan Australia ASX 200 melawan tren, dengan naik 0,52%, didorong kenaikan saham keuangan sebesar 0,8%.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,09% Pasar China daratan diperdagangkan turun, dengan Shanghai tergelincir 0,18% dan Shenzhen turun 0,142%.
(ven)
Explore More