Pemerintah Didesak Bikin Free Trade Agreement dengan Timteng

Kamis, 10 Agustus 2017 - 19:31 WIB
Pemerintah Didesak Bikin Free Trade Agreement dengan Timteng
Pemerintah Didesak Bikin Free Trade Agreement dengan Timteng
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tetap Timur Tengah mendesak pemerintah segera buat perjanjian kerja sama perdagangan bebas (free trade agreement/FTA)) dengan negara Timur Tengah (Timteng). Tujuannya untuk menggenjot misi perdagangan ke negara jazirah Arab.

Ketua Kadin Komite Tetap Timur Tengah Fachry Thaib mengatakan, selama ini belum ada perjanjian kerja sama perdagangan bebas di negara-negara Timur Tengah. Sehingga, biaya ekspor saat ini masih terbilang cukup mahal.

(Baca Juga: Kadin Minta Pengusaha Lebih Agresif Sasar Ekspor ke Timur Tengah)

"Makanya kami mendesak pemerintah untuk segera membangun free trade agreement dengan negara Timur Temgah. Sehingga dapat membantu siklus perdagangan Indoensia ke Timur Tengah," kata dia.

Apalagi, lanjut Fachry, tahun ini hampir semua negara Timur Tengah yang anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) sedang membuka selebar-lebarnya kesempatan membangun kerja sama dagang dan investasi. Sebab, negara Timur Tengah mendahuluhan kerja sama dengan Indonesia dibanding negara lain.

"Bisa dibayangkan kalau ada free trade agreement, pertumbuhan dagang kita dengan negara Timteng semakin luar biasa. Lha, saat ini yang tidak didukung saja ekspornya cukup besar," ujarnya.

Ketua Komite Tetap Bilateral Kadin Indonesia Timur Tengah Muhammad Hasan menambahkan, hampir semua neraca perdagangan Indonesia ke Timteng menunjukkan tren positif. Bahkan, ke negara Arab Saudi yang menjadi wialyah tugasnya juga naik.

"Untuk nonmigas pada 2016 mencapai USD2,038 juta dan pada tahun ini dari Januari sampai Mei sudah di angka USD973 ribu," ungkap Hasan.

Atas dasar itu, Kadin mendukung agar pemerintah segera membuat free trade agreement. Sehingga, perdahangan Indonesia ke Timur Tengah dapat terus positif.

(Baca Juga: Peluang Investasi dan Ekspor RI ke Qatar Capai Rp288,54 Triliun)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2939 seconds (0.1#10.140)