Penjualan Perkantoran Intiland Terus Meningkat

Rabu, 30 Agustus 2017 - 20:11 WIB
Penjualan Perkantoran...
Penjualan Perkantoran Intiland Terus Meningkat
A A A
SURABAYA - Potensi pasar gedung perkantoran masih menjanjikan. PT Intiland Development Tbk (DILD) membuktikan itu dengan penjualan perkantoran yang terus meningkat, bahkan pendapatan perseroan tahun ini disumbang dari penjualan perkantoran sebesar 30%.

Chief Operating Officer (COO) Intiland Sinarto Dharmawan menuturkan, meski daya beli masyarakat masih rendah, penjualan perkantoran tetap stabil. Banyak investor yang memilih menanamkan uangnya untuk membeli gedung perkantoran.

"Apalagi kalau perkantoran itu ada di kawasan superblock maupun mixed use," ujarnya ketika ditemui di sela-sela Toping Off Praxis Superblock, Surabaya, Rabu (30/8/2017).

Menurutnya, nilai tambah produk menjadi alasan utama buruan para investor untuk membeli perkantoran. Ditambah lagi dengan posisi perkantoran yang ada di tengah kota.

"Jadi bukan hanya untuk investasi jangka pendek. Mereka juga bisa memiliki kantor di jantung Kota Pahlawan," kata dia.

Di Surabaya, lanjut Sinarto, dibutuhkan pengembangan kota terpadu, sehingga konsep mixed use bisa diterima dengan baik. Aktivitas warganya juga dilakukan secara efisien di satu kawasan.

Para warga juga tidak perlu menghabiskan waktunya di jalan untuk bekerja dan tinggal, sehingga angka kemacetan menjadi rendah. Mereka tak perlu memakai kendaraan untuk pergi maupun pulang kerja.

"Perkantoran di Praxis akan kami dukung dengan hotel, apartemen dan dua lantai untuk food and beverage," jelasnya.

Dia juga menjelaskan, Praxis berada di lahan seluas 1,1 hektare (ha) yang ada di pusat Kota Surabaya. Selain perkantoran sebanyak 185 unit, pihaknya juga menyediakan satu tower apartemen setinggi 28 lantai dengan total 289 unit.

"Kalau hotelnya setinggi 19 lantai. Kami juga menyediakan ruang serbaguna, gymnasium, serta ritel dengan luas bangunan mencapai 102.498 meter persegi," ucapnya.

Sementara untuk harga, pihaknya melepas satu unit perkantoran seharga Rp1,4 miliar dan harga apartemen mulai Rp1,3 miliar. Pasar perkantoran yang masih potensial dibuktikan dengan pembelian sebanyak 65% dari total dua lantai perkantoran. Pihaknya juga optimistis sampai akhir tahun ini penjualan terus meningkat. "Bisa lebih baik dari tahun sebelumnya," ucapnya.

Direktur Marketing PT Intiland Grande Harto Laksono menuturkan, target tahun ini untuk beberapa proyek Intiland di Surabaya mencapai Rp1 triliun. Dari target itu, sumbangsih perkantoran memang cukup besar, yakni 30%, perkantoran mulai mengejar penjualan hunian.

Konsep mixed use dinilai membantu dalam penjualan. Pihaknya memberikan kesempatan untuk membeli rumah tapak, apartemen, SOHO, perkantoran dan ritel yang lokasinya di Kota Pahlawan.

Sepanjang tahun ini, Intiland Development menawarkan berbagai proyek baru yang ada seperti perumahan di Graha Natura, apartemen Graha Golf, Praxis, Sumatra 36, The Rosebay dan perkantoran yang ada di Spazio Tower.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0676 seconds (0.1#10.140)