Wall Street Naik Tipis Saat Data Ketenagakerjaan Merosot
A
A
A
NEW YORK - Wall Street memperoleh sedikit tambahan, ketika laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) meredam kemungkinan kenaikan kembali suku bunga acuan alias Fed rate pada tahun ini. Sementara investor memberikan dorongan cukup besar untuk membuat saham berada dalam jalur positif.
Pertumbuhan pekerjaan AS melambat lebih dari yang diharapkan dalam Agustus, setelah dua bulan mencetak kenaikan besar dan kuat. Departemen tenaga kerja AS mengatakan pada akhir pekan kemarin, nonfarm payrolls meningkat sebesar 156.000 bulan lalu, sementara ekonom telah memperkirakan penambahan mencapai 180.000.
Sementara menurut CME FedWatch, terdapat data sebesar 39% pelaku pasar masih optimistis adanya kesempatan bagi Federal Reserve atau Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga dalam pertemuan berikutnya di Desember. "Data ekonomi yang keluar tidak memberikan informasi yang dibutuhkan Fed untuk menaikkan suku bunga," ujar Chief executive officer Horizon Investment Services Chuck Carlson.
Dow Jones Industrial Average (DJI) tercatat naik 39,46 poin atau setara dengan 0,18% berakhir di level 21.987,56 dan indeks S & P 500 memperoleh tambahan 4,9 poin atau 0,20% menjadi 2.476,55. Sedangkan komposit Nasdaq meningkat mencapai 6,67 poin atau 0,1% ke posisi 6.435,33.
Pengamat pasar juga masih mencerna data ekonomi lainnya seperti pengeluaran konstruksi AS tiba-tiba jatuh pada bulan Juli, atau lebih rendah dalam sembilan bulan. Namun Institute for Supply Managament menerangkan Indeks aktivitas pabrik melambung untuk 58,8 pada bulan Agustus, menjadi tertinggi sejak April 2011.
Sektor energi dan materials memberikan dorongan terhadap sektor saham utama ketika indeks S & P 500 mendekati posisi tertinggi dan Nasdaq melanjutkan tren positif sepanjang tahun ini. Mayoritas saham produsen mobil naik setelah laporan perusahaan lebih baik dari yang diharapkan untuk penjualan Agustus.
General Motors (GM. N) naik 2,2% dan Ford Motor (F.N) memperoleh 2,9%. Terhitung 5,1 miliar saham diperdagangkan pada bursa saham AS kemarin waktu setempat, di bawah rata-rata harian 5,8 miliar dalam 20 sesi.
Pertumbuhan pekerjaan AS melambat lebih dari yang diharapkan dalam Agustus, setelah dua bulan mencetak kenaikan besar dan kuat. Departemen tenaga kerja AS mengatakan pada akhir pekan kemarin, nonfarm payrolls meningkat sebesar 156.000 bulan lalu, sementara ekonom telah memperkirakan penambahan mencapai 180.000.
Sementara menurut CME FedWatch, terdapat data sebesar 39% pelaku pasar masih optimistis adanya kesempatan bagi Federal Reserve atau Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga dalam pertemuan berikutnya di Desember. "Data ekonomi yang keluar tidak memberikan informasi yang dibutuhkan Fed untuk menaikkan suku bunga," ujar Chief executive officer Horizon Investment Services Chuck Carlson.
Dow Jones Industrial Average (DJI) tercatat naik 39,46 poin atau setara dengan 0,18% berakhir di level 21.987,56 dan indeks S & P 500 memperoleh tambahan 4,9 poin atau 0,20% menjadi 2.476,55. Sedangkan komposit Nasdaq meningkat mencapai 6,67 poin atau 0,1% ke posisi 6.435,33.
Pengamat pasar juga masih mencerna data ekonomi lainnya seperti pengeluaran konstruksi AS tiba-tiba jatuh pada bulan Juli, atau lebih rendah dalam sembilan bulan. Namun Institute for Supply Managament menerangkan Indeks aktivitas pabrik melambung untuk 58,8 pada bulan Agustus, menjadi tertinggi sejak April 2011.
Sektor energi dan materials memberikan dorongan terhadap sektor saham utama ketika indeks S & P 500 mendekati posisi tertinggi dan Nasdaq melanjutkan tren positif sepanjang tahun ini. Mayoritas saham produsen mobil naik setelah laporan perusahaan lebih baik dari yang diharapkan untuk penjualan Agustus.
General Motors (GM. N) naik 2,2% dan Ford Motor (F.N) memperoleh 2,9%. Terhitung 5,1 miliar saham diperdagangkan pada bursa saham AS kemarin waktu setempat, di bawah rata-rata harian 5,8 miliar dalam 20 sesi.
(akr)