Perlunya Branding dalam Industri Properti

Selasa, 05 September 2017 - 15:53 WIB
Perlunya Branding dalam Industri Properti
Perlunya Branding dalam Industri Properti
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), Soelaiman Soemawinata mengatakan, industri properti di Indonesia saat ini mulai membaik. Namun untuk menguatkan kembali industri properti bertumbuh dan menggerakan roda perekonomian negeri ini, diperlukan branding. Guru Besar IPMI Business School Roy Sambel mengatakan industri properti sangat perlu branding, karena selama ini masih banyak yang konvensional.

"Masih banyak hal-hal yang harus kita lakukan dalam hal branding. Dibanding ilmu-ilmu lainnya yang sudah dikenal ratusan tahun lalu, ilmu yang mempelajari tentang branding baru berkembang dua dekade ini. Sehingga, perlu diberikan apresiasi bagi mereka yang berhasil melakukan branding terhadap properti yang dikembangkan,” ujar Roy di Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Roy menjelaskan, jika berhasil menjaga branding, maka produk yang dihasilkan pasti akan berhasil dan diterima oleh masyarakat dengan baik. Ia mencontohkan, air putih yang diletakkan didalam kendi akan tidak ada nilai dan harganya. Namun jika air tersebut diletakkan ke dalam botol kemasan lalu diberi merek, maka akan memberikan nilai. "Nah inilah pentingnya branding," sambung dia.

Terkait branding ini, AJPK (Aliansi Jurnalis Properti and Keuangan) dan Majalah Property & Bank, kembali menyelenggarakan Indonesia Property and Bank Award (IPBA) ke -XII. IPBA yang berlangsung tiap tahun ini, sudah menjadi barometer untuk pelaku sektor properti seperti Pengembang (Perusahaan dan Tokoh Pengembang), Perbankan (Perusahaan dan Tokoh Perbankan), serta Perusahaan Bahan Bangunan dan Pemerhati di bisnis properti yang berasal dari Pemerintah dan Swasta.

Adapun Dewan Juri dalam IPBA ke-XII adalah selain Roy Sambel, pakar urban planer senior dan guru besar ITB M. Danisworo, B. Irwan Wipranata (Untar), Tommy Zhu (Investor Academy Singapore), Zulfi S.Koto (The HUD Institute) dan A. Husaini (by research RMIT). Mereka adalah profesional yang memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing.

Untuk meningkatkan kualitas penilaian penerima penghargaan IPBA ke-XII, Dewan Juri IPBA ke-XII tahun 2017 meningkatkan metode penilaian, dengan melakukan penilaian yang mengandung tiga komponen yang terdiri dari: Keterbukaan Data dan Informasi, Strategi Marketing dan Promosi, Strategi Pengembangan Bisnis.

Dengan melakukan tiga komponen tadi diharapkan bisa terus menjadi pendorong dan motivator agar industri properti dan perbankan serta bisnis ikutannya tetap bertumbuh dan menggerakan roda perekonomian. Soelaiman pun mengapresiasi kegiatan penghargaan seperti IPBA karena mampu memotivasi industri properti tetap semangat berinovasi.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7291 seconds (0.1#10.140)