Ekonomi Kreatif Targetkan Sumbang PDRB Sebesar Rp1.000 Triliun
Jum'at, 08 September 2017 - 20:04 WIB
Ekonomi Kreatif Targetkan Sumbang PDRB Sebesar Rp1.000 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf optimistis akan pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Bahkan tahun ini, Bekraf menargetkan sektor ekonomi kreatif mampu menyumbang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sebesar Rp1.000 triliun.
"Sumbangan ekonomi kreatif dalam PDRB Indonesia tahun 2015 mencapai Rp752 triliun. Angka itu estimasinya masih rendah, makanya saya yakin di akhir 2017 ini mencapai Rp1.000 triliun," tukasnya saat memberi sambutan pameran waralaba di JCC, Jumat (8/9/2017).
Untuk mencapai target, Triawan bersama stakeholders lainnya termasuk pengusaha ekonomi kreatif akan saling bersinergi meningkatkan pertumbuhan pelaku ekonomi kreatif nasional. Pasalnya pengusaha ekonomi kreatif di Indonesia masih rendah, dimana baru 16% yang memiliki perusahaan atau badan hukum. "Pengusaha ekonomi kreatif kita ada 83,28 persen masih tidak punya badan hukum," tukasnya.
Padahal jika usaha kreatif ingin mengembangkan diri melalui mekanisme waralaba, mereka wajib punya badan hukum. Untuk itu, Bekraf akan bekerja keras mendorong lebih banyak lagi pelaku ekonomi kreatif bisa memiliki perusahaan atau badan hukum.
Dengan demikian, kata Triawan, mereka bisa memberi pendapatan kepada negara melalui pajak dan secara teratur bisa menjaga keberlangsungan usahanya.
"Sumbangan ekonomi kreatif dalam PDRB Indonesia tahun 2015 mencapai Rp752 triliun. Angka itu estimasinya masih rendah, makanya saya yakin di akhir 2017 ini mencapai Rp1.000 triliun," tukasnya saat memberi sambutan pameran waralaba di JCC, Jumat (8/9/2017).
Untuk mencapai target, Triawan bersama stakeholders lainnya termasuk pengusaha ekonomi kreatif akan saling bersinergi meningkatkan pertumbuhan pelaku ekonomi kreatif nasional. Pasalnya pengusaha ekonomi kreatif di Indonesia masih rendah, dimana baru 16% yang memiliki perusahaan atau badan hukum. "Pengusaha ekonomi kreatif kita ada 83,28 persen masih tidak punya badan hukum," tukasnya.
Padahal jika usaha kreatif ingin mengembangkan diri melalui mekanisme waralaba, mereka wajib punya badan hukum. Untuk itu, Bekraf akan bekerja keras mendorong lebih banyak lagi pelaku ekonomi kreatif bisa memiliki perusahaan atau badan hukum.
Dengan demikian, kata Triawan, mereka bisa memberi pendapatan kepada negara melalui pajak dan secara teratur bisa menjaga keberlangsungan usahanya.
(ven)
