Dilewati Tol Laut, Harga Barang di Rote Turun hingga 20%
A
A
A
JAKARTA - Pengoperasian tol laut bertujuan untuk menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan. Khusus di Rote setelah adanya pengoperasian tol laut, harga barang di daerah ini turun 10%-20%.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Ba'a Kabupaten Rote Ndao, hari ini. Guna menunjang pengoperasian tol laut dan meningkatkan ekonomi di Rote, Menhub mengatakan perlu dilakukan perpanjangan dermaga di Pelabuhan Ba'a.
"Pelabuhan ini ada yang perlu di improve yaitu panjangnya kurang. Saat ini 80 meter dan akan kita tambah lagi 50 meter, sehingga dua atau tiga kapal bisa bersandar" ujar Budi melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (10/9/2017).
Menhub Budi menambahkan akan menginvestasikan crane di Pelabuhan Ba'a guna meningkatkan kinerja bongkar muat barang. "Kita akan investasi crane di sini, crane ini kita gunakan supaya waktu bongkar muat kapal lebih cepat," katanya.
Di pelabuhan Ba'a sekarang ini paling tidak ada 10 container yang masuk dalam sebulan. Untuk itu menurut Budi harus dikumpulkan barang-barang dari Rote agar bisa dibawa sebagai muatan balik ke Surabaya atau Jakarta.
"Nanti barang-barang itu dikumpulkan di Rumah Kita yang dikelola Pelindo III. Dengan dikumpulkan maka muatan angkutan balik ke Jakarta atau Surabaya dapat meningkat. Muatan balik Rote-Surabaya relatif sedikit berkisar 10%-20%. Kita ingin barang yang datang dan pergi muatannya sama," tutur Budi.
Tol laut ini dinilai merupakan potensi membawa barang dan meningkatkan ekonomi. Jadi trade follow the ship. Jadi kapal datang dulu kita minta Pemda mengumpulkan barang-barang dagangan dan barangnya di bawa ke luar.
"Untuk itu saya tugasjan Pelindo III bersama masyarakat untuk mengumpulkan barang agar dapat dibawa keluar," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Ba'a Kabupaten Rote Ndao, hari ini. Guna menunjang pengoperasian tol laut dan meningkatkan ekonomi di Rote, Menhub mengatakan perlu dilakukan perpanjangan dermaga di Pelabuhan Ba'a.
"Pelabuhan ini ada yang perlu di improve yaitu panjangnya kurang. Saat ini 80 meter dan akan kita tambah lagi 50 meter, sehingga dua atau tiga kapal bisa bersandar" ujar Budi melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (10/9/2017).
Menhub Budi menambahkan akan menginvestasikan crane di Pelabuhan Ba'a guna meningkatkan kinerja bongkar muat barang. "Kita akan investasi crane di sini, crane ini kita gunakan supaya waktu bongkar muat kapal lebih cepat," katanya.
Di pelabuhan Ba'a sekarang ini paling tidak ada 10 container yang masuk dalam sebulan. Untuk itu menurut Budi harus dikumpulkan barang-barang dari Rote agar bisa dibawa sebagai muatan balik ke Surabaya atau Jakarta.
"Nanti barang-barang itu dikumpulkan di Rumah Kita yang dikelola Pelindo III. Dengan dikumpulkan maka muatan angkutan balik ke Jakarta atau Surabaya dapat meningkat. Muatan balik Rote-Surabaya relatif sedikit berkisar 10%-20%. Kita ingin barang yang datang dan pergi muatannya sama," tutur Budi.
Tol laut ini dinilai merupakan potensi membawa barang dan meningkatkan ekonomi. Jadi trade follow the ship. Jadi kapal datang dulu kita minta Pemda mengumpulkan barang-barang dagangan dan barangnya di bawa ke luar.
"Untuk itu saya tugasjan Pelindo III bersama masyarakat untuk mengumpulkan barang agar dapat dibawa keluar," pungkasnya.
(dmd)