BUMN Baru Gunakan Kucuran Modal Negara 21% di 2016

Selasa, 12 September 2017 - 17:50 WIB
BUMN Baru Gunakan Kucuran Modal Negara 21% di 2016
BUMN Baru Gunakan Kucuran Modal Negara 21% di 2016
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan bahwa realisasi penggunaan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) 2016 baru sekitar 21%. Dari total alokasi PMN sebesar Rp41,8 triliun, baru Rp8,9 triliun yang telah direalisasikan.

(Baca Juga: Direksi BUMN Terancam Dicopot jika Terus Merugi
Pada tahun 2016, pemerintah mengucurkan PMN kepada 14 perusahaan pelat merah. Adapun BUMN yang mendapat kucuran PMN adalah PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), Perum Jamkrindo, PT Pertani (Persero), PT PLN (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk.

Selanjutnya ada PT Industri Kereta Api (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Perum Bulog, PT Angkasa Pura II (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), Perum Perumnas, dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

"2016 Rp41,8 miliar untuk 14 BUMN. Kalau kita hitung, pada saat sekarang baru berjalan delapan bulan. Kita sudah mencapai 21% per Juni 2017," kata Deputi bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysiius Kiik Ro di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

(Baca Juga: Kantongi Penyertaan Modal Negara, Tujuh BUMN Justru Merugi
Untuk program kedaulatan pangan, lanjutnya, realisasi PMN mencapai Rp430 miliar dari alokasi sekitar Rp2,5 triliun. Sedangkan bagi program pembangunan infrastruktur dan maritim, realisasi PMN mencapai Rp993 miliar dari alokasi Rp11,7 triliun, dan program kedaulatan energi realisasinya sebesar Rp6,38 triliun dari alokasi Rp23,5 triliun.

Sedangkan untuk program pengembangunan industri strategis, realisasinya sekitar Rp79 miliar dari alokasi Rp3 triliun, dan program kemandirian ekonomi nasional realisasinya sudah 100% yaitu Rp1 triliun. Menurutnya, kendala penggunaan PMN tersebut adalah karena pencairan dana dilakukan pada akhir bulan Desember 2016.

Selain itu, penyelesaian proses perizinan dan pemilihan mitra strategis untuk pembangunan proyek pun cukup lama. "Karena kita baru terima akhir 2016. Sebagian proyek ini adalah proyek multiyears," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4941 seconds (0.1#10.140)