Indonesia Power Cari Dana Rp4 T di BEI Dukung Proyek 35.000 MW

Rabu, 20 September 2017 - 11:03 WIB
Indonesia Power Cari Dana Rp4 T di BEI Dukung Proyek 35.000 MW
Indonesia Power Cari Dana Rp4 T di BEI Dukung Proyek 35.000 MW
A A A
JAKARTA - PT Indonesia Power (IP), anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik, melakukan sekuritisasi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nama EBA Danareksa Indonesia Power PLN1-Piutang Usaha (EBA DIPP1).

(Baca Juga: Indonesia Power Lakukan Sekuritisasi EBA DIPP1 di Lantai Bursa)

Pada tahap pertama ini, nilai EBA ditawarkan sebesar Rp4 triliun dengan aset dasar disekuritisasi adalah aset keuangan yang merupakan bagian dari piutang penjualan ketenagalistrikan PLTU Suralaya I 4. Penerbitan EBA DIPP1 ini seiring dengan rencana strategis IP untuk melakukan sekuritisasi EBA sebanyak-banyaknya Rp10 triliun.

Kemudian, akan dilakukan secara bertahap hingga akhir 2018 sebagai salah satu sumber pendanaan dalam mendukung program 35.000 megawatt (MW). Penawaran telah berlangsung mulai 4-11 September 2017, di mana hasil bookbuilding EBA DIPP1 mendapat sambutan positif dari investor.

Sekuritisasi aset keuangan IP mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 2,7 kali, yaitu mencapai Rp10,05 triliun dari target Rp4 triliun yang terdiri dari penawaran umum EBA Kelas A Rp3,688 triliun dan penawaran terbatas EBA Kelas B Rp312 miliar.

"Mengenai sekuritisasi ini, sudah lama dipersiapkan," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan PT PLN selaku pemegang saham IP dan sinergi IP dengan berbagai pihak, yaitu Danareksa Investment Management sebagai manajer investasi, Bank BRI sebagai bank kustodian, Danareksa Sekuritas sebagai Lead Arranger dan Selling Agent, serta para Selling Agents lainnya (Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, BCA Sekuritas).

Selain itu, juga para profesi penunjang untuk mengupayakan pendalaman investasi melalui penerbitan instrumen pendanaan baru berbasis piutang di pasar modal.

"Dukungan OJK, BEI, dan para investor dari perusahaan perbankan BUMN maupun nasional, dana pensiun, asuransi, dan asset management, juga menjadikan EBA DIPP1 sebagai salah satu produk investasi yang diminati," tutur Darmin.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5803 seconds (0.1#10.140)