Lima BUMN Ini Dinilai Tahan Banting Saat Krisis Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Tidak banyak perusahaan milik negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kuat secara manajemen dan financial hingga tahan banting saat krisis ekonomi melanda.
Mengacu dari data buku Korporasi Tangguh Indonesia karya para alumni ITB angkatan 1977, hanya ada lima BUMN yang tangguh. Lima BUMN tersebut yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Salah satu alumni ITB angkatan 1977 yang juga menjabat Direktur Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Perioritas (KPPIP), Triharyo Susilo menyatakan, pola manajemem BUMN bertahan saat krisis 2008 dan 2014 beda-beda. Namun, kelimanya mempunyai sesuatu keunggulan karena mendapatkan konsesi pemerintah.
"Jasa Marga mendapat konsesi jalan tol, Bukit Asam mendapat konsesi Bukit Asam di Kalimantan. Secara kesempatam BUMN itu sudah menang duluhan, karena mendapat kemudahan," ungkapnya usai diskusi HUT ke-27 MNC Trijaya Radio FM Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Hanya saja, lanjut Triharyo, uniknya perusahaan swasta tidak mendapatkan hal itu. Mereka tidak dapat konsesi dari pemerintah, tetapi bagi mereka ada kepastian aturan persaingan secara sehat.
"Diakui atau tidak, kelima BUMN dalam menjalankan bisnianya mempunyai sifat-sifat BUMN juga inovatif, fokus, tidak berubah bisnisnya dan hemat. Dan merawat karyawannya," tegasnya.
Atas dasar itu, Triharyo berpesan kepada para direksi BUMN di luar yang lima tersebut, agar tidak merugi dan tetap survive maka harus mempunyai roh, harus percaya karyawan, dan penting lagi buat lembaga pendidikan.
Mengacu dari data buku Korporasi Tangguh Indonesia karya para alumni ITB angkatan 1977, hanya ada lima BUMN yang tangguh. Lima BUMN tersebut yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Salah satu alumni ITB angkatan 1977 yang juga menjabat Direktur Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Perioritas (KPPIP), Triharyo Susilo menyatakan, pola manajemem BUMN bertahan saat krisis 2008 dan 2014 beda-beda. Namun, kelimanya mempunyai sesuatu keunggulan karena mendapatkan konsesi pemerintah.
"Jasa Marga mendapat konsesi jalan tol, Bukit Asam mendapat konsesi Bukit Asam di Kalimantan. Secara kesempatam BUMN itu sudah menang duluhan, karena mendapat kemudahan," ungkapnya usai diskusi HUT ke-27 MNC Trijaya Radio FM Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Hanya saja, lanjut Triharyo, uniknya perusahaan swasta tidak mendapatkan hal itu. Mereka tidak dapat konsesi dari pemerintah, tetapi bagi mereka ada kepastian aturan persaingan secara sehat.
"Diakui atau tidak, kelima BUMN dalam menjalankan bisnianya mempunyai sifat-sifat BUMN juga inovatif, fokus, tidak berubah bisnisnya dan hemat. Dan merawat karyawannya," tegasnya.
Atas dasar itu, Triharyo berpesan kepada para direksi BUMN di luar yang lima tersebut, agar tidak merugi dan tetap survive maka harus mempunyai roh, harus percaya karyawan, dan penting lagi buat lembaga pendidikan.
(izz)