MNC Asset Management dan OJK Edukasi Pasar Modal ke UMKM
A
A
A
BANDUNG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jabar bekerja sama dengan MNC Asset Management melakukan edukasi reksa dana dan pasar modal kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Jawa Barat (Jabar). Sekitar 80 pelaku UMKM dari berbagai daerah di Jabar, antusias mengikuti pemaparan yang disampaikan para pemateri dari OJK dan MNC Asset di Aula OJK Jabar Rabu (27/9/2017).
Branch Manager MNC Asset Management cabang Bandung Joelia Ratnasari mengatakan, pihaknya bersyukur bisa mendukung program edukasi reksa dana dan pasar modal yang diselenggarakan OJK Jabar. Dukungan tersebut bentuk komitmen MNC Asset Management terhadap program literasi keuangan yang digalakkan pemerintah.
"Kita akui, masih banyak masyarakat Indonesia belum aware terhadap investasi pasar modal dan reksa dana. Kami sangat mensupport kegiatan ini, sebagai bentuk dukungan kami mengedukasi masyarakat atas prodam investasi," kata Joelia Ratnasari di sela-sela acara.
Edukasi keuangan kepada pelaku UMKM, dinilai sangat tepat, di tengah banyaknya produk investasi ilegal. Pelaku usaha nantinya diharapkan mengetahui dan tertarik menginvestasikan dananya melalui industri jasa keuangan yang legal dan di bawah pengawasan OJK.
"Banyak pelaku UMKM, secara personal ingin menyimpan sebagian keuntungannya pada produk investasi yang legal. Kami menawarkan reksa dana dengan nilai investasi yang cenderung terjangkau dan mudah diakses," beber dia.
Menurut Joelia, market UMKM di Jawa Barat dinilai cukup besar. Owner dari UMKM menjadi bidikan MNC Asset Management melakukan perluasan pasar. Sebelumnya, MNC Asset juga menyasar mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Jabar. Ke depan, anak usaha MNC ini akan menyasar komunitas profesional seperti dokter, asosiasi arsitek, dan lainnya.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Manajemen Strategis OJK Jabar Lasdani Purwanti mengatakan, edukasi investasi kepada pelaku UMKM tak lepas dari kontribusi UMKM terhadap perekonomian. Selama ini, mereka menjadi motor penggerak ekonomi dengan dominasi 98% dari UMKM.
"Sayangnya, pasar modal masih menjadi barang mewah bagi mereka. Ibarat sebuah pohon besar yang tumbuhnya butuh proses. Tetapi kalau tidak mulai hari ini, kapan lagi. Makanya kami edukasi mereka agar mengerti reksa dana, pasar modal, dan IPO," beber Lasdani.
Tanpa edukasi, pelaku UMKM rentan menjadi target investasi abal-abal dan tak berizin. "Makanya kami gandeng industri jasa keuangan untuk edukasi. Kami tidak hanya menerangkan ciri-ciri envestasi ilegal, tetapi juga mengenalkan produk investasi yang bisa dipilih, salah satunya reksa dana," imbuh dia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Non Keuangan OJK Neilin Ni'mah mengaku, kegiatan ini dalam rangka menggerakkan perekonomian dengan membuka alternatif usaha melalui obligasi. Bahwa banyak sumber dana yang legal yang bisa diakses pelaku usaha.
"Harapan banyak perusahaan skala kecil seperti UMKM masuk ke pasar modal. Sejauh ini, baru usaha skala menengah yang sudah go publik. Kalau usaha skala kecil belum," imbuh dia.
Branch Manager MNC Asset Management cabang Bandung Joelia Ratnasari mengatakan, pihaknya bersyukur bisa mendukung program edukasi reksa dana dan pasar modal yang diselenggarakan OJK Jabar. Dukungan tersebut bentuk komitmen MNC Asset Management terhadap program literasi keuangan yang digalakkan pemerintah.
"Kita akui, masih banyak masyarakat Indonesia belum aware terhadap investasi pasar modal dan reksa dana. Kami sangat mensupport kegiatan ini, sebagai bentuk dukungan kami mengedukasi masyarakat atas prodam investasi," kata Joelia Ratnasari di sela-sela acara.
Edukasi keuangan kepada pelaku UMKM, dinilai sangat tepat, di tengah banyaknya produk investasi ilegal. Pelaku usaha nantinya diharapkan mengetahui dan tertarik menginvestasikan dananya melalui industri jasa keuangan yang legal dan di bawah pengawasan OJK.
"Banyak pelaku UMKM, secara personal ingin menyimpan sebagian keuntungannya pada produk investasi yang legal. Kami menawarkan reksa dana dengan nilai investasi yang cenderung terjangkau dan mudah diakses," beber dia.
Menurut Joelia, market UMKM di Jawa Barat dinilai cukup besar. Owner dari UMKM menjadi bidikan MNC Asset Management melakukan perluasan pasar. Sebelumnya, MNC Asset juga menyasar mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Jabar. Ke depan, anak usaha MNC ini akan menyasar komunitas profesional seperti dokter, asosiasi arsitek, dan lainnya.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Manajemen Strategis OJK Jabar Lasdani Purwanti mengatakan, edukasi investasi kepada pelaku UMKM tak lepas dari kontribusi UMKM terhadap perekonomian. Selama ini, mereka menjadi motor penggerak ekonomi dengan dominasi 98% dari UMKM.
"Sayangnya, pasar modal masih menjadi barang mewah bagi mereka. Ibarat sebuah pohon besar yang tumbuhnya butuh proses. Tetapi kalau tidak mulai hari ini, kapan lagi. Makanya kami edukasi mereka agar mengerti reksa dana, pasar modal, dan IPO," beber Lasdani.
Tanpa edukasi, pelaku UMKM rentan menjadi target investasi abal-abal dan tak berizin. "Makanya kami gandeng industri jasa keuangan untuk edukasi. Kami tidak hanya menerangkan ciri-ciri envestasi ilegal, tetapi juga mengenalkan produk investasi yang bisa dipilih, salah satunya reksa dana," imbuh dia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Penilaian Perusahaan Jasa Non Keuangan OJK Neilin Ni'mah mengaku, kegiatan ini dalam rangka menggerakkan perekonomian dengan membuka alternatif usaha melalui obligasi. Bahwa banyak sumber dana yang legal yang bisa diakses pelaku usaha.
"Harapan banyak perusahaan skala kecil seperti UMKM masuk ke pasar modal. Sejauh ini, baru usaha skala menengah yang sudah go publik. Kalau usaha skala kecil belum," imbuh dia.
(akr)