Rupiah Dibuka Loyo Buntuti Pelemahan Poundsterling dan Yen
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada pembukaan pagi ini terlihat kembali dijalur merah alias ambruk dari penutupan kemarin. Kondisi rupiah tersebut di tengah USD yang menguat terhadap yen dan poundsterling.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sesi pagi dibuka pada level Rp13.485/USD atau melemah dari posisi kemarin di level Rp13.464/USD dengan kisaran level Rp13.469-Rp13.492/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka ke level Rp13.485/USD atau melemah tipis dibanding perdagangan kemarin di level Rp13.483/USD.
Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah dibuka di level Rp13.488/USD atau lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.490/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah pada sesi pembukaan perdagangan hari ini dibuka di level Rp13.455/USD atau menguat posisi penutupan kemarin yang berada di level Rp13.460/USD. Namun, pada pukul 10,05 WIB bergerak melemah ke level Rp13.486/USD dengan kisaran level Rp13.453-Rp13.490/USD.
Seperti dilansir Reuters, USD menyentuh level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir versus beberapa mata uang dunia pada hari ini, didukung harapan untuk kemajuan dalam reformasi pajak AS dengan para pelaku pasar menunggu data pekerjaan AS untuk katalis jangka pendek.
Indeks USD yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama, terakhir diperdagangkan di level 93,955. Ini naik menjadi 94,016 pada satu titik pada hari ini, level terkuatnya sejak 17 Agustus.
"Kami memiliki langkah pertama di mana Kongres menyampaikan rincian anggaran, jadi Anda selangkah lebih dekat dengan reformasi pajak," kata Heng Koon How, kepala strategi pasar untuk United Overseas Bank (UOB) di Singapura.
Fokus jangka pendeknya adalah data pekerjaan AS untuk September. Data ketenagakerjaan diperkirakan akan menunjukkan perlambatan pertumbuhan pekerjaan, yang mencerminkan dampak dari Badai Harvey dan Irma.
USD terhadap yen naik tipis 0,1% menjadi 112,89 yen, diperdagangkan di bawah level tertinggi pekan lalu di posisi 113,26 yang merupakan level terkuat USD sejak pertengahan Juli.
Euro terhadap USD bertahan stabil di posisi 1.1708, merayap mendekati level terendahnya di posisi 1.16955 atau level terlemahnya sejak Agustus.
Poundsterling tetap berada di bawah tekanan dan tergelincir ke posisi terendah dalam empat pekan terakhir pada hari ini terhadap USD. Hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran akan kemungkinan pertempuran kepemimpinan di puncak pemerintahan Inggris.
Poundsterling terhadap USD turun 0,2% menjadi 1,3099. Ini turun menjadi 1,3088 pada satu titik pada Jumat, level terendah sejak 7 September. Sterling telah turun 2,2% terhadap USD selama pekan ini, menempatkannya di jalur untuk kinerja mingguan terburuk sejak Oktober 2016.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sesi pagi dibuka pada level Rp13.485/USD atau melemah dari posisi kemarin di level Rp13.464/USD dengan kisaran level Rp13.469-Rp13.492/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka ke level Rp13.485/USD atau melemah tipis dibanding perdagangan kemarin di level Rp13.483/USD.
Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah dibuka di level Rp13.488/USD atau lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.490/USD.
Data Yahoo Finance, rupiah pada sesi pembukaan perdagangan hari ini dibuka di level Rp13.455/USD atau menguat posisi penutupan kemarin yang berada di level Rp13.460/USD. Namun, pada pukul 10,05 WIB bergerak melemah ke level Rp13.486/USD dengan kisaran level Rp13.453-Rp13.490/USD.
Seperti dilansir Reuters, USD menyentuh level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir versus beberapa mata uang dunia pada hari ini, didukung harapan untuk kemajuan dalam reformasi pajak AS dengan para pelaku pasar menunggu data pekerjaan AS untuk katalis jangka pendek.
Indeks USD yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama, terakhir diperdagangkan di level 93,955. Ini naik menjadi 94,016 pada satu titik pada hari ini, level terkuatnya sejak 17 Agustus.
"Kami memiliki langkah pertama di mana Kongres menyampaikan rincian anggaran, jadi Anda selangkah lebih dekat dengan reformasi pajak," kata Heng Koon How, kepala strategi pasar untuk United Overseas Bank (UOB) di Singapura.
Fokus jangka pendeknya adalah data pekerjaan AS untuk September. Data ketenagakerjaan diperkirakan akan menunjukkan perlambatan pertumbuhan pekerjaan, yang mencerminkan dampak dari Badai Harvey dan Irma.
USD terhadap yen naik tipis 0,1% menjadi 112,89 yen, diperdagangkan di bawah level tertinggi pekan lalu di posisi 113,26 yang merupakan level terkuat USD sejak pertengahan Juli.
Euro terhadap USD bertahan stabil di posisi 1.1708, merayap mendekati level terendahnya di posisi 1.16955 atau level terlemahnya sejak Agustus.
Poundsterling tetap berada di bawah tekanan dan tergelincir ke posisi terendah dalam empat pekan terakhir pada hari ini terhadap USD. Hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran akan kemungkinan pertempuran kepemimpinan di puncak pemerintahan Inggris.
Poundsterling terhadap USD turun 0,2% menjadi 1,3099. Ini turun menjadi 1,3088 pada satu titik pada Jumat, level terendah sejak 7 September. Sterling telah turun 2,2% terhadap USD selama pekan ini, menempatkannya di jalur untuk kinerja mingguan terburuk sejak Oktober 2016.
(izz)