BNI Ekspansi Produk Unggulan di Kawasan Transmigrasi Lampung
A
A
A
MESUJI - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI turut serta dengan pemerintah dalam memperkuat dan mempercepat terbentuknya kawasan-kawasan pertumbuhan baru, dalam hal ini adalah Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) di daerah transmigrasi.
Kali ini, BNI bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melirik upaya pengembangan daerah-daerah pertumbuhan baru di kawasan transmigrasi yang ada di Provinsi Lampung.
Dukungan BNI terhadap penguatan daerah-daerah pertumbuhan baru tersebut ditunjukkan selama Kunjungan Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Anwar Sanusi; Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati; Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri BULOG Imam Subowo; Wakil Kapolda Lampung Brigjen Polisi Angesta Romano Yoyol; Bupati Mesuji Khamami; perwakilan warga transmigran penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI, dan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Anwar Sanusi mengungkapkan, BNI sebagai perbankan memiliki peran penting untuk menyukseskan program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini. Karena perbankan memiliki kemampuan dalam memberikan pembiayaan.
"Di BNI ada yang disebut Agen46, yang merupakan terobosan inklusi keuangan hingga ke pedesaan. Jadi pemerintah sangat mendukung adanya program literasi dan inklusi keuangan seperti itu. Di Mesuji, BNI mulai menjadi orang tua asuh, yang diharapkan nanti akan menjadikan Mesuji sebagai percontohan bagi pengembangan desa lainnya, termasuk pengembangan KTM," ujar Sanusi.
Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati mengatakan salah satu langkah riil BNI dalam meningkatkan perekonomian desa pada kesempatan ini adalah dengan menandatangani perjanjian kerja sama Integrasi Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri Hulu dan Hilir.
Ini merupakan kolaborasi antara perbankan, pengelola Rice Milling Plant ( RMP), dan BUMDes dalam penyaluran Kartu Tani, peningkatan kapasitas BUMDes menjadi Agen46, penyaluran KUR, hingga pembukaan tabungan BNI Pandai bagi anggota Gapoktan.
“Sebanyak 20 petani warga transmigrasi dari Mesuji dan Tulang Bawang menerima secara simbolis pencairan KUR dari BNI. KUR ini dapat mereka gunakan untuk membeli perlengkapan bercocok tanam, mulai dari pembelian bibit, pupuk, biaya penggarapan, dan biaya panen. Para penerima KUR tersebut sekaligus mendapatkan Kartu Tani yang diterbitkan BNI,” ujar Sulistyowati.
Hingga akhir September 2017, total pembiayaan BNI di Sektor Pertanian & Perkebunan adalah Rp37,2 triliun, termasuk di antaranya kredit kecil, sebesar Rp2,1 triliun, salah satunya disalurkan dalam bentuk KUR. BNI telah menyalurkan KUR kepada 29.954 debitur dengan maksimal kredit Rp5,4 triliun di semua sektor, termasuk pertanian dan perkebunan.
BNI menjadikan Kartu Tani sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani, termasuk untuk menabung dan mendapatkan pinjaman KUR Budidaya Pertanian. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan petani.
Kartu Tani merupakan sarana untuk menyalurkan berbagai bantuan sosial, subsidi, hingga pencairan KUR. Kartu Tani berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet/ e-wallet (Combo) untuk belanja.
Fitur Tabungan yang tertanam dalam Kartu Tani merupakan Simpanan berupa Rekening Bank yang dapat ditarik secara tunai dengan jenis produk TabunganKu. Adapun Fitur e-Wallet merupakan Simpanan uang elektronik yang dapat digunakan untuk belanja barang dan dapat digunakan untuk penyimpanan bantuan dan subsidi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan, Pendidikan, Gas, subsidi Pupuk dan Program Pemerintah Daerah.
Manfaat utama Kartu Tani adalah sebagai database petani yang akurat, yang juga difungsikan sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi pada agen pupuk. Dengan kartu tani tersebut distribusi pupuk bersubsidi dapat lebih terkontrol, karena akan tercatat secara real time-online dan dapat dipantau melalui sarana Dashboard yang telah disediakan.
Kali ini, BNI bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melirik upaya pengembangan daerah-daerah pertumbuhan baru di kawasan transmigrasi yang ada di Provinsi Lampung.
Dukungan BNI terhadap penguatan daerah-daerah pertumbuhan baru tersebut ditunjukkan selama Kunjungan Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Anwar Sanusi; Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati; Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri BULOG Imam Subowo; Wakil Kapolda Lampung Brigjen Polisi Angesta Romano Yoyol; Bupati Mesuji Khamami; perwakilan warga transmigran penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI, dan pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Anwar Sanusi mengungkapkan, BNI sebagai perbankan memiliki peran penting untuk menyukseskan program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini. Karena perbankan memiliki kemampuan dalam memberikan pembiayaan.
"Di BNI ada yang disebut Agen46, yang merupakan terobosan inklusi keuangan hingga ke pedesaan. Jadi pemerintah sangat mendukung adanya program literasi dan inklusi keuangan seperti itu. Di Mesuji, BNI mulai menjadi orang tua asuh, yang diharapkan nanti akan menjadikan Mesuji sebagai percontohan bagi pengembangan desa lainnya, termasuk pengembangan KTM," ujar Sanusi.
Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati mengatakan salah satu langkah riil BNI dalam meningkatkan perekonomian desa pada kesempatan ini adalah dengan menandatangani perjanjian kerja sama Integrasi Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri Hulu dan Hilir.
Ini merupakan kolaborasi antara perbankan, pengelola Rice Milling Plant ( RMP), dan BUMDes dalam penyaluran Kartu Tani, peningkatan kapasitas BUMDes menjadi Agen46, penyaluran KUR, hingga pembukaan tabungan BNI Pandai bagi anggota Gapoktan.
“Sebanyak 20 petani warga transmigrasi dari Mesuji dan Tulang Bawang menerima secara simbolis pencairan KUR dari BNI. KUR ini dapat mereka gunakan untuk membeli perlengkapan bercocok tanam, mulai dari pembelian bibit, pupuk, biaya penggarapan, dan biaya panen. Para penerima KUR tersebut sekaligus mendapatkan Kartu Tani yang diterbitkan BNI,” ujar Sulistyowati.
Hingga akhir September 2017, total pembiayaan BNI di Sektor Pertanian & Perkebunan adalah Rp37,2 triliun, termasuk di antaranya kredit kecil, sebesar Rp2,1 triliun, salah satunya disalurkan dalam bentuk KUR. BNI telah menyalurkan KUR kepada 29.954 debitur dengan maksimal kredit Rp5,4 triliun di semua sektor, termasuk pertanian dan perkebunan.
BNI menjadikan Kartu Tani sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani, termasuk untuk menabung dan mendapatkan pinjaman KUR Budidaya Pertanian. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan petani.
Kartu Tani merupakan sarana untuk menyalurkan berbagai bantuan sosial, subsidi, hingga pencairan KUR. Kartu Tani berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet/ e-wallet (Combo) untuk belanja.
Fitur Tabungan yang tertanam dalam Kartu Tani merupakan Simpanan berupa Rekening Bank yang dapat ditarik secara tunai dengan jenis produk TabunganKu. Adapun Fitur e-Wallet merupakan Simpanan uang elektronik yang dapat digunakan untuk belanja barang dan dapat digunakan untuk penyimpanan bantuan dan subsidi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan, Pendidikan, Gas, subsidi Pupuk dan Program Pemerintah Daerah.
Manfaat utama Kartu Tani adalah sebagai database petani yang akurat, yang juga difungsikan sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi pada agen pupuk. Dengan kartu tani tersebut distribusi pupuk bersubsidi dapat lebih terkontrol, karena akan tercatat secara real time-online dan dapat dipantau melalui sarana Dashboard yang telah disediakan.
(dmd)