Perjanjian OPEC Membuat Harga Minyak Stabil
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah stabil pada Rabu (11/10/2017) dengan mampu bertahan di atas USD50 per barel seperti hari-hari sebelumnya. Hal ini memberi tanda-tanda bahwa pasar secara bertahap telah memperketat produksi demi mengimbangi kelebihan pasokan yang telah terjadi selama bertahun-tahun.
Mengutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan naik 4 sen atau 2% ke level USD50,96 per barel pada pukul 00:43 GMT. Dan harga minyak mentah Brent International stabil di level USD56,60 per barel.
Perjanjian antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia untuk memotong produksi sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) demi menopang harga, seperti mulai berhasil.
Perjanjian untuk memperketat produksi ini akan berakhir pada Maret 2018. Namun sebuah diskusi meminta untuk memperpanjang pakta demi mengantisipasi meningkatnya produksi minyak di tempat lain, terutama Amerika Serikat.
Para pedagang sendiri mengatakan mereka akan melihat data persediaan bahan bakar AS pada hari Rabu dan Kamis untuk dapat menentukan indikator arah harga.
Kendati saat ini terlihat stabil, Barclays Bank mengatakan bahwa harga minyak masih rentan dan bisa turun lagi pada tahun 2018. Mereka bahkan memprediksi pada kuartal II 2018, Brent akan turun menjadi USD48 per barel, dimana akan terjadi kenaikan besar produksi global.
Mengutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan naik 4 sen atau 2% ke level USD50,96 per barel pada pukul 00:43 GMT. Dan harga minyak mentah Brent International stabil di level USD56,60 per barel.
Perjanjian antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia untuk memotong produksi sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) demi menopang harga, seperti mulai berhasil.
Perjanjian untuk memperketat produksi ini akan berakhir pada Maret 2018. Namun sebuah diskusi meminta untuk memperpanjang pakta demi mengantisipasi meningkatnya produksi minyak di tempat lain, terutama Amerika Serikat.
Para pedagang sendiri mengatakan mereka akan melihat data persediaan bahan bakar AS pada hari Rabu dan Kamis untuk dapat menentukan indikator arah harga.
Kendati saat ini terlihat stabil, Barclays Bank mengatakan bahwa harga minyak masih rentan dan bisa turun lagi pada tahun 2018. Mereka bahkan memprediksi pada kuartal II 2018, Brent akan turun menjadi USD48 per barel, dimana akan terjadi kenaikan besar produksi global.
(ven)