Pemerintah Diminta Genjot Industri Manufaktur

Kamis, 12 Oktober 2017 - 14:01 WIB
Pemerintah Diminta Genjot Industri Manufaktur
Pemerintah Diminta Genjot Industri Manufaktur
A A A
JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mendesak pemerintah agar menggenjot pertumbuhan industri manufaktur. Karena, sektor ini menjadi energi baru yang bisa mendorong pertumbuham ekonomi dan belanja masyarakat menguat.

"Sektor industri manufaktur menjadi tulang punggung pertumbuhan nasional. Makanya kalau bisa diakselerasi, ekonomi tidak hanya tumbuh 5% tapi bisa lebih, dengan catatan harus seksama," katanya di Jakarta, kemarin.

Faisal memberikan gambaran bahwa saat ini sektor penghasil barang itu kurang baik, bahkan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Setelah krisis, industri manufaktur selalu tumbuh di bawah PDB. Sehingga Indonesia tidak bisa menjadi negara industri.

"Justru pertumbuhan sektor jasa nasional yang baik, inilah yang menjadi aneh. Harusnya Indonesia, dari negara pertanian menjadi negara industri. Tapi yang terjadi justru melompat menjadi negara jasa," imbuhnya.

Memang, lanjut dia, industri manufaktur tidak semua sektor jelek pertumbuhannya, ada juga yang cemerlang. Pertama, sektor makanan dan minuman, kedua sektor kimia, farmasi serta sektor botanical produk. Ketiga, sektor industri komputer, optik dan elektronik serta keempat yaitu sektor transportasi

"Mereka tumbuh di atas rata-rata dan selama ini mencerminkan pertumbuhan yang sangat pesat," kata dia.

Namun, hal itu belum bisa membantu pertumbuhan ekonomi nasional secara umum. Sehingga, semua sektor manufaktur harus digenjot terus. "Kalau dibanding negara maju maka manufakturnya tumbuh 37,5%. Indonesia maksimal hanya 29%, itupun sudah mengalami penurunan terus," imbuhnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1486 seconds (0.1#10.140)