IHSG Lesu 2,08 Poin, Bursa Asia Cerah Sambut Data Perdagangan China
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (13/10/2017) ditutup berbalik turun 2,08 poin atau 0,04% ke level 5.924,12.
Pergerakan indeks akhir pekan ini cenderung fluktuatif, dimana pada pagi tadi dibuka turun tipis 0,18 poin namun rebound pada pukul 09.10 WIB dengan naik 16,52 poin atau 0,28% ke level 5.942,73.
Dan pada sesi I perdagangan, IHSG bertambah 8,63 poin atau 0,15% ke level 5.934,84. Hari ini, indeks bergerak di kisaran 5.915,14-5.947,86.
Aksi jual asing menjadi pemicu turunnya indeks pada akhir pekan ini, dimana transaksi jual asing mencapai Rp3,04 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,96 triliun. Sehingga transaksi bersih asing minus Rp81,66 miliar.
Dari 487 saham yang diperdagangkan, 175 tertekan, 163 menguat, dan 149 tetap. Nilai transaksi saham mencapai Rp9,04 triliun dari 9,87 miliar lot saham.
Enam sektor saham utama berakhir melemah, dengan saham perkebunan tertekan 0,66%, disusul pertambangan turun 0,61%. Namun sektor aneka industri mencatat penguatan tajam dengan naik 2,96%.
Sementara itu, pasar Asia pada akhir pekan ini diakhiri cerah karena investor mencerna data perdagangan China bulan September yang naik 8,1%. Begitu pula impor meningkat 18,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan impor ini melebihi ekspektasi para ekonom.
Alhasil, melansir dari CNBC, Jumat (13/10/2017), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,96% atau 200,46 poin, ditutup menjadi 21.155,18 setelah menyentuh level tertinggi 21 tahun di awal sesi. Kenaikan Nikkei disumbang oleg perusahaan ritel Fast Retailing yang melonjak 5,58% dan Seven & I Holdings naik 2,78%.
Melintasi Selat Korea, indeks Kospi ditutup turun 0,05% pada level 2.473,62. Dan ASX 200 Australia meningkat 0,34% ditutup menjadi 5.814,2, dengan saham telekomunikasi memimpin kenaikan sebesar 0,76%.
Pasar China berakhir lebih tinggi berkat menguatnya data perdagangan China yang dirilis Jumat ini. Indeks Hang Seng bertambah 0,05%. Di daratan China, Shanghai berakhir lebih tinggi 0,16% menjadi 3.391,53, sementara Shenzhen ditutup naik 0,66% menjadi 2.036,80.
Pergerakan indeks akhir pekan ini cenderung fluktuatif, dimana pada pagi tadi dibuka turun tipis 0,18 poin namun rebound pada pukul 09.10 WIB dengan naik 16,52 poin atau 0,28% ke level 5.942,73.
Dan pada sesi I perdagangan, IHSG bertambah 8,63 poin atau 0,15% ke level 5.934,84. Hari ini, indeks bergerak di kisaran 5.915,14-5.947,86.
Aksi jual asing menjadi pemicu turunnya indeks pada akhir pekan ini, dimana transaksi jual asing mencapai Rp3,04 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,96 triliun. Sehingga transaksi bersih asing minus Rp81,66 miliar.
Dari 487 saham yang diperdagangkan, 175 tertekan, 163 menguat, dan 149 tetap. Nilai transaksi saham mencapai Rp9,04 triliun dari 9,87 miliar lot saham.
Enam sektor saham utama berakhir melemah, dengan saham perkebunan tertekan 0,66%, disusul pertambangan turun 0,61%. Namun sektor aneka industri mencatat penguatan tajam dengan naik 2,96%.
Sementara itu, pasar Asia pada akhir pekan ini diakhiri cerah karena investor mencerna data perdagangan China bulan September yang naik 8,1%. Begitu pula impor meningkat 18,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan impor ini melebihi ekspektasi para ekonom.
Alhasil, melansir dari CNBC, Jumat (13/10/2017), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,96% atau 200,46 poin, ditutup menjadi 21.155,18 setelah menyentuh level tertinggi 21 tahun di awal sesi. Kenaikan Nikkei disumbang oleg perusahaan ritel Fast Retailing yang melonjak 5,58% dan Seven & I Holdings naik 2,78%.
Melintasi Selat Korea, indeks Kospi ditutup turun 0,05% pada level 2.473,62. Dan ASX 200 Australia meningkat 0,34% ditutup menjadi 5.814,2, dengan saham telekomunikasi memimpin kenaikan sebesar 0,76%.
Pasar China berakhir lebih tinggi berkat menguatnya data perdagangan China yang dirilis Jumat ini. Indeks Hang Seng bertambah 0,05%. Di daratan China, Shanghai berakhir lebih tinggi 0,16% menjadi 3.391,53, sementara Shenzhen ditutup naik 0,66% menjadi 2.036,80.
(ven)