Menko Darmin: Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit Sangat Mendesak

Sabtu, 14 Oktober 2017 - 02:14 WIB
Menko Darmin: Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit Sangat Mendesak
Menko Darmin: Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit Sangat Mendesak
A A A
PALEMBANG - Menteri Kordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, peremajaan perkebunan kelapa sawit sangat mendesak untuk dilakukan. Selain itu pemerintah menyediakan bibit kelapa sawit yang bagus sehingga jika dipelihara dengan baik produksi kelapa sawit bisa mencapai 8 ton.

"Pekerjaan ini akan mengubah wajah perkebunan kita. Kelapa sawit akan semakin strategis bukan hanya kepada perekonomian nasional, tetapi juga untuk pengentasan kemiskinan. Sehingga kami masukan program ini sebagai pemerataan ekonomi," tutur Menko Darmin.

Lebih lanjut Ia menuturkan, pemerintah juga menyiapkan para petani kebun sawit agar tersertifikasi dengan ISPO. "Sehingga kita bisa gagah di dunia internasional bahwa perkebunan kelapa sawit kita memenuhi standar perkebunan yang baik," imbuhnya.

Selain kelapa sawit, pemerintah juga memberikan bantuan lain berupa benih jagung sebagai tanaman tumpang sari di areal perkebunan sawit dan pemberian bantuan benih komoditas perkebunan strategis lainnya.

"Kalau yang namanya peremajaan, mau tidak mau menebang tanaman yang sudah tua. Supaya ada biaya hidup, maka Kementerian Pertanian akan menyediakan bibit dari jagung atau kedelai. Dengan begitu ada tumpang sari sehingga bisa tetap padat," jelasnya.

Pada tahun ini akan diberikan bantuan benih komoditi perkebunan sebanyak 35,5 juta batang, di antaranya benih kopi 4,8 juta batang, benih pala 2,7 juta batang, benih lada 2 juta batang, benih karet 5,7 juta batang. Untuk tahun 2018 dengan anggaran Rp3 triliun direncanakan bantuan benih sekitar 40 juta batang diprioritaskan tanaman rempah seperti pala, lada, cengkeh serta kopi dan karet.

Darmin menjelaskan, peremajaan ini kebunnya harus clean and clear. Selain itu, replanting akan dikelola secara kluster oleh masyarakat dalam bentuk koperasi. "Batasan kebun rakyat maksimum 4 ha per KK dan bermitra dengan perusahaan untuk menjadi offtaker TBS petani. Soal pembiayaan replanting, disediakan oleh BPDP sawit sebesar Rp25 juta per ha, sisanya pinjam bank. Kami juga akan persiapan replanting untuk kebun karet," jelasnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, bibit yang diberikan tergolong unggul supaya produksi meningkat. "Bibit kami siapkan. Untuk plasma yang selama ini tidak ada sertifikasi akan disiapkan oleh BPN," tuturnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5718 seconds (0.1#10.140)