Perbaikan Ekonomi Dunia Akan Meningkatkan Komoditas Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan saat ini kondisi perekonomian dunia mulai membaik. Perbaikan yang terjadi di dunia tersebut diyakini akan berdampak positif terhadap kondisi ekonomi di Indonesia.
Dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dunia di IMF-World Bank Annual Meeting di Washington DC beberapa waktu lalu, seluruh peserta sepakat bahwa momentum ekonomi dunia mulai meningkat. Bahkan, pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini dan tahun depan akan jauh lebih baik dibanding 2016.
"Saya diundang tepat satu minggu setelah ke Washington DC. Minggu lalu, para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral berkumpul di Washington DC untuk pertemuan tahunan IMF-World Bank. Dari meeting itu, disepakati ekonomi dunia itu momentumnya lagi meningkat. Untuk outlook 2017-2018, growthnya akan jauh lebih tinggi dibanding 2016 lalu, dari 3,2%, 3,6%, kemudian 3,8%," katanya di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Sabtu (21/10/2017).
Menurutnya, perbaikan ekonomi global ini akan berpengaruh terhadap produk-produk komoditas Indonesia yang beberapa waktu belakangan merosot, seperti batubara, sawit, dan minyak, kini mulai naik lagi. Peningkatan terhadap komoditas tersebut akan terjadi baik dari sisi volume maupun dari sisi harga.
"Untuk Indonesia sebagai negara yang masih memiliki ekspor komoditas maka komoditas yang waktu lima tahun lalu booming itu mulai mengalami peningkatan dari volume atau dari sisi pricing," imbuh dia.
Diakuinya, perbaikan yang terjadi terhadap sektor komoditas di Tanah Air tidak langsung berpengaruh terhadap masyarakat. Namun, jika ekspor komoditas membaik, maka pertumbuhan ekonomi di Tanah Air akan kembali membaik.
"Kalau ekonomi dunia peak up seperti ekspor, baik dari komoditas atau ekspor yang sifatnya bukan natural resource, maka ekonomi mulai menggelinding. Ekspor menggeliat, dan pengaruh ke dalam negeri akan mulai dirasakan," tuturnya.
Oleh sebab itu, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, pemerintah akan terus memantau pergerakan ekonomi global. Pemerintah pun akan mengambil kebijakan yang mampu menunjang kondisi perekonomian global tersebut.
"Momentum ekonomi dunia yang peak up, kita akan melakukan policy untuk menunjang itu. Apa itu infrastruktur, dari mulai jalan raya, MRT dan lainnya. Sampai infrastruktur internet yang tidak terlihat tapi dirasakan untuk semuanya. listrik, di seluruh Indonesia, kita masih punya masyarakat yang belum memiliki akses listrik," pungkas Sri Mulyani.
Dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dunia di IMF-World Bank Annual Meeting di Washington DC beberapa waktu lalu, seluruh peserta sepakat bahwa momentum ekonomi dunia mulai meningkat. Bahkan, pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini dan tahun depan akan jauh lebih baik dibanding 2016.
"Saya diundang tepat satu minggu setelah ke Washington DC. Minggu lalu, para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral berkumpul di Washington DC untuk pertemuan tahunan IMF-World Bank. Dari meeting itu, disepakati ekonomi dunia itu momentumnya lagi meningkat. Untuk outlook 2017-2018, growthnya akan jauh lebih tinggi dibanding 2016 lalu, dari 3,2%, 3,6%, kemudian 3,8%," katanya di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Sabtu (21/10/2017).
Menurutnya, perbaikan ekonomi global ini akan berpengaruh terhadap produk-produk komoditas Indonesia yang beberapa waktu belakangan merosot, seperti batubara, sawit, dan minyak, kini mulai naik lagi. Peningkatan terhadap komoditas tersebut akan terjadi baik dari sisi volume maupun dari sisi harga.
"Untuk Indonesia sebagai negara yang masih memiliki ekspor komoditas maka komoditas yang waktu lima tahun lalu booming itu mulai mengalami peningkatan dari volume atau dari sisi pricing," imbuh dia.
Diakuinya, perbaikan yang terjadi terhadap sektor komoditas di Tanah Air tidak langsung berpengaruh terhadap masyarakat. Namun, jika ekspor komoditas membaik, maka pertumbuhan ekonomi di Tanah Air akan kembali membaik.
"Kalau ekonomi dunia peak up seperti ekspor, baik dari komoditas atau ekspor yang sifatnya bukan natural resource, maka ekonomi mulai menggelinding. Ekspor menggeliat, dan pengaruh ke dalam negeri akan mulai dirasakan," tuturnya.
Oleh sebab itu, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, pemerintah akan terus memantau pergerakan ekonomi global. Pemerintah pun akan mengambil kebijakan yang mampu menunjang kondisi perekonomian global tersebut.
"Momentum ekonomi dunia yang peak up, kita akan melakukan policy untuk menunjang itu. Apa itu infrastruktur, dari mulai jalan raya, MRT dan lainnya. Sampai infrastruktur internet yang tidak terlihat tapi dirasakan untuk semuanya. listrik, di seluruh Indonesia, kita masih punya masyarakat yang belum memiliki akses listrik," pungkas Sri Mulyani.
(ven)