Antrean di Pintu Tol Karena Masyarakat Belum Terbiasa
A
A
A
BANDUNG - Antrean yang terjadi di pintu tol setelah penerapan pembayaran menggunakan e-money diprediksi akibat masyarakat belum terbiasa. Proses tapping sering kali salah sehingga menimbulkan antrean panjang.
General Manager Jasa Marga Tol Purbaleunyi, Reza Febrianto mengatakan, proses tapping kartu e-money yang belum benar mengakibatkan lambatnya kendaraan masuk tol. Hal itu juga yang mengakibatkan terjadinya antrean di sejumlah pintu tol dalam beberapa waktu terakhir.
"Memang ada komplain juga terkait penggunaan e-money ini, karena sebabkan antrean panjang. Tetapi sebenarnya pakai ini (e-money) lebih cepat. Terjadi antrean karena penggunaan yang belum benar. Kartunya jangan digoyang-goyang, tapi cukup ditempel dan ditunggu beberapa saat sampai lampu nyala," jelas Reza.
Dia pun mengklaim, antrean di pintu tol bukan karena persoalan mesin atau penempelan kartu. Mesin di pintu tol sudah cukup memadai dengan penggunaan kartu di kedua sisinya. Sehingga tidak ada persoalan ketika kartu terbalik.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penggunaan e-money di pintu gerbang Tol Purbaleunyi sudah mencapai 85%. Rencananya, pada tanggal 29 Oktober, semua pintu tol sudah tidak bisa lagi melayani transaksi tunai.
"Saat ini masih ada tiga gerbang lagi. Tetapi kami lakukan bertahap. Dimulai besok, Kamis, dan terakhir di Cileunyi pada 29 Oktober atau hari Minggu. Kami optimistis akhir Oktober penggunaan uang lektronik capai 100%," beber dia.
Jasa Marga, lanjut dia, terus berkoordinasi dengan perbankan, agar memperbanyak mesin top up. Mesin-mesin itu diharapkan tak hanya dipasang di tempat umum atau kantor bank, juga di merchant-merchant yang bekerja sama.
"Rencananya, kami pun akan membangun drive through di depan pintu tol. Sehingga mereka yang kehabisan uang di e-money bisa membeli terlebih dulu sebelum masuk tol," beber dia.
General Manager Jasa Marga Tol Purbaleunyi, Reza Febrianto mengatakan, proses tapping kartu e-money yang belum benar mengakibatkan lambatnya kendaraan masuk tol. Hal itu juga yang mengakibatkan terjadinya antrean di sejumlah pintu tol dalam beberapa waktu terakhir.
"Memang ada komplain juga terkait penggunaan e-money ini, karena sebabkan antrean panjang. Tetapi sebenarnya pakai ini (e-money) lebih cepat. Terjadi antrean karena penggunaan yang belum benar. Kartunya jangan digoyang-goyang, tapi cukup ditempel dan ditunggu beberapa saat sampai lampu nyala," jelas Reza.
Dia pun mengklaim, antrean di pintu tol bukan karena persoalan mesin atau penempelan kartu. Mesin di pintu tol sudah cukup memadai dengan penggunaan kartu di kedua sisinya. Sehingga tidak ada persoalan ketika kartu terbalik.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penggunaan e-money di pintu gerbang Tol Purbaleunyi sudah mencapai 85%. Rencananya, pada tanggal 29 Oktober, semua pintu tol sudah tidak bisa lagi melayani transaksi tunai.
"Saat ini masih ada tiga gerbang lagi. Tetapi kami lakukan bertahap. Dimulai besok, Kamis, dan terakhir di Cileunyi pada 29 Oktober atau hari Minggu. Kami optimistis akhir Oktober penggunaan uang lektronik capai 100%," beber dia.
Jasa Marga, lanjut dia, terus berkoordinasi dengan perbankan, agar memperbanyak mesin top up. Mesin-mesin itu diharapkan tak hanya dipasang di tempat umum atau kantor bank, juga di merchant-merchant yang bekerja sama.
"Rencananya, kami pun akan membangun drive through di depan pintu tol. Sehingga mereka yang kehabisan uang di e-money bisa membeli terlebih dulu sebelum masuk tol," beber dia.
(ven)